Keutamaan Membaca Al-Qur'an

ان الذين يتلون كتب الله واقاموالصلوة وانفقوا مما رزقنهم سراوعلا نية يرجون تجارة لن تبور ليوفيهم اجورهم ويزيدهم من فضله انه غفور شكورArtinya: '' Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan membelanjakan sebagian rizki yang kami berikan pada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan.

Tata Cara Shalat Bisa khusuk

ان العبد ليصلي الصلاة لايكتب له نصفها ولاثلثها ولاربعها ولاخمسها ولاسدسها ولاعشرها.''Sesungguhnya ada orang hamba yang shalat kemudian tidak tertulis baginya separuhnya,tidak juga sepertiganya, tidak juga seperempatnya, tidak seperlimanya, seperenamnya, tidak pula sepersepuluhnya..

Tata Cara Shalat Duduk

Ingatlah sehat, sebebelum datang sakitmu, karena sakit datangnya tidak bisa diperediksi. Ketika sakit datang, banyak hal yang berantakan rutinitas keseharian, pekerjaan, dan aktifitas spiritual keagamaan, di antaranya shalat lima waktu..

Tata Cara Mencetak Anak Shaleh Dan Shalehah

Semua orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang berguna, berbakti kepada orang tua, agama dan bangsa. Namun, keinginan tampa upaya adalah angan-angan kosong. Untuk itu, di sini kami akan merangkum...

Hukum Darah Jerawat

Keinginan memencet jerawat seperti halnya keinginan untuk menggaruk rasa gatal. Biasanya, setelah jerawat dipencet, maka akan keluar darah dari dalamnya.S. Lantas bagaimanakah hukumnya darah akibat luka atau darah jerawat yang sengaja dipijat?

Friday, 23 December 2016

Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Bagi Umat Islam?

Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Bagi Umat Islam? Beberapa hari lagi kita akan menyaksikan perayaan besar, perayaan yang dilangsungkan secara massif oleh masyarakat di seluruh dunia. Ya, itulah perayaan tahun baru yang secara rutin disambut dan dimeriahkan dengan berbagai acara dan kemeriahan.
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.

Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]
Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Bagi Umat Islam?

Perayaan tahun baru masehi memiliki sejarah panjang. Banyak di antara orang-orang yang ikut merayakan hari itu tidak mengetahui kapan pertama kali acara tersebut diadakan dan latar belakang mengapa hari itu dirayakan. Kegiatan ini merupakan pesta warisan dari masa lalu yang dahulu dirayakan oleh orang-orang Romawi. Mereka (orang-orang Romawi) mendedikasikan hari yang istimewa ini untuk seorang dewa yang bernama Janus, The God of Gates, Doors, and Beeginnings. Janus adalah seorang dewa yang memiliki dua wajah, satu wajah menatap ke depan dan satunya lagi menatap ke belakang, sebagai filosofi masa depan dan masa lalu, layaknya momen pergantian tahun. (G Capdeville “Les épithetes cultuels de Janus” inMélanges de l’école française de Rome (Antiquité), hal. 399-400)

Fakta ini menyimpulkan bahwa perayaan tahun baru sama sekali tidak berasal dari budaya kaum muslimin. Pesta tahun baru masehi, pertama kali dirayakan orang kafir, yang notabene masyarakat paganis Romawi.
Acara ini terus dirayakan oleh masyarakt modern dewasa ini, walaupun mereka tidak mengetahui spirit ibadah pagan adalah latar belakang diadakannya acara ini. Mereka menyemarakkan hari ini dengan berbagai macam permainan, menikmati indahnya langit dengan semarak cahaya kembang api, dsb.
Tahun Baru = Hari Raya Orang KafirTurut merayakan tahun baru statusnya sama dengan merayakan hari raya orang kafir. Dan ini hukumnya terlarang. Di antara alasan statement ini adalah:

Baca Juga: Hukum Merayakan Ulang Tahun

Pertama, turut merayakan tahun baru sama dengan meniru kebiasaan mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk meniru kebiasaan orang jelek, termasuk orang kafir. Beliau bersabda,
من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (Hadis shahih riwayat Abu Daud)
Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan,
من بنى بأرض المشركين وصنع نيروزهم ومهرجاناتهم وتشبه بهم حتى يموت خسر في يوم القيامة
“Siapa yang tinggal di negeri kafir, ikut merayakan Nairuz dan Mihrajan (hari raya orang majusi), dan meniru kebiasaan mereka, sampai mati maka dia menjadi orang yang rugi pada hari kiamat”.

Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Bagi Umat Islam?
Kedua, mengikuti hari raya mereka termasuk bentuk loyalitas dan menampakkan rasa cinta kepada mereka. Padahal Allah melarang kita untuk menjadikan mereka sebagai kekasih (baca: memberikan loyalitas) dan menampakkan cinta kasih kepada mereka. Allah berfirman,
يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا عدوي وعدوكم أولياء تلقون إليهم بالمودة وقد كفروا بما جاءكم من الحق …
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (rahasia), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu..” (QS. Al-Mumtahanan: 1)

Ketiga, Hari raya merupakan bagian dari agama dan doktrin keyakinan, bukan semata perkara dunia dan hiburan. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang di kota Madinah, penduduk kota tersebut merayakan dua hari raya, Nairuz dan Mihrajan. Beliau pernah bersabda di hadapan penduduk madinah,
قدمت عليكم ولكم يومان تلعبون فيهما إن الله عز و جل أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الفطر ويوم النحر
Saya mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari raya, yang kalian jadikan sebagai waktu untuk bermain. Padahal Allah telah menggantikan dua hari raya terbaik untuk kalian; idul fitri dan idul adha.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i).
Perayaan Nairuz dan Mihrajan yang dirayakan penduduk madinah, isinya hanya bermain-main dan makan-makan. Sama sekali tidak ada unsur ritual sebagaimana yang dilakukan orang majusi, sumber asli dua perayaan ini. Namun mengingat dua hari tersebut adalah perayaan orang kafir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya. Sebagai gantinya, Allah berikan dua hari raya terbaik: Idul Fitri dan Idul Adha.
Untuk itu, turut bergembira dengan perayaan orang kafir, meskipun hanya bermain-main, tanpa mengikuti ritual keagamaannya, termasuk perbuatan yang telarang, karena termasuk turut mensukseskan acara mereka.

Keempat, Allah berfirman menceritakan keadaan ‘ibadur rahman (hamba Allah yang pilihan),
و الذين لا يشهدون الزور …
Dan orang-orang yang tidak turut dalam kegiatan az-Zuur…
Sebagian ulama menafsirkan kata ‘az-Zuur’ pada ayat di atas dengan hari raya orang kafir. Artinya berlaku sebaliknya, jika ada orang yang turut melibatkan dirinya dalam hari raya orang kafir berarti dia bukan orang baik.

kiranya cukup sampai di sini tentang Bagaimana Hukum Merayakan Tahun Baru Bagi Umat Islam semuga kita dapat mengambil hikmahnya Amin Ya Robbal Alamin.

Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim

Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim, Imam Ibnu jazuli dalam ath-Thibbun-Nabawi-nya mengutip perkataan Imam syafi'i, ''4 hal yang bisa mmenambah kekuatan ketika berhubungan intim: mengkonsumsi daging burung, ithrifil, kacang pistasi, dan carob''. Berikut adalah beberapa manfaat yan terkait dengan 4 hal yang membuat tubuh kita agar kuat di dalam berhubungan badan sebagaimana perkataan asy-Syafi'i dan hasil riset.

Khasiat Daging Burung
Sebagaimana pemaparan Imam Ibu Jauzi di atas, bahwa mengkomsumsi daging burung secara umum bisa menambahkan kekuatan ketika berhubungan suami-istri. Hal ini sebagaimana pemaparan ilmuan yang telah melakukan penelitian terhadap daging burung (jenis unggas). Selain itu, mengkonsumsi daging burung juga berkhasiat untutuk menguatkan ingatan, memperbagus suara, memperbaiki sistem peredaran darah.
Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim

Berikut adalah beberapa manfaat dari mengkonsumsi daging burung dara dan burung puyuh, Manfaat yang ditimbulkan dari mengkonsumsi daging burung dara adalah dapat menambah stamina, mengatasi rasa dingin yan timbul dari tubuh, menambah sperma, menambah darah, dan menyembuhkan beberapa penyakit, di antaranya adalah lenyakit lumpuh, lemas, dan badan capek-capek.
Sedangkan manfaat mengkonsumsi daging burng puyuh adalah, melancarkan peredaran darah, dan menguatkan tulang punggung. Dan daging burung puyuh penuh dengan gizi, protein, kalsium dan beberapa kemanfaatan yang dibutuhkan oleh tubuh.  

Khasiat Ithrifil
Bagian kedua dari sesuatu yang bisa menambahkan kekuatan dalam bersetubuh ini menurut Imam Ibnu Jauzi adalah satu jenis dari tanaman yang bernama Latin Menyanthes Trifoliata. Sedangkan menurut arti bahasa arab tanaman ini memiliki nama ithrifil atau tharful. Sebagaimana dijelaskan dalam Tajul-Arus min Jawahiril-Qamus dan Lisanul-Arab , ithrifil atau tharful adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang bisa digunakan untuk pengobatan dalam dunia medis.

Menyanthes Trifoliata atau ithrifil adalah jenis dari tanaman yang tumbuh di habitat basah. Karakter dari ithrifil sendiri bunganya berwarna putih atau keunguan, ditanaman ini bisa ditemukan di benua
asia, eropa dan amerika bagian utara.

Baca Juga: Shalat Tidur Terlentang


Khasiat Kacang Pistasi
Pistasi atau fustuq dalam bahasa arabnya adalah nama dari buah tanaman bernama fustuq yang sejenis dengan kacang-kacangan, tanaman ini bisanya tumbuh di daerah berhawa dingin. Kacang ini banyak ditemukan di suriah, iran dan turki. Dan kacang ini dikonsumsi setelah dikeringka. Menurut beberapa ahli, kacang pistasi begitu bermanfaat untuk menambahkan kekuatan dalam hubunga pasutri. Hal ini sebagaimana penelitian yang telah dilakukan di turki sebanyak 17 orang yang mengalami disfungsi ereksi selama satu tahun, setelah mengkonsumsi kacang pistasi sekitar 100 gram perhari, tiga pekan setelahnya 17 orang ini mengalami pemulihan terhadap vitalitas seksualnya.
Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim

Selain itu, mengkonsumsi acang pistasi berkhasiat membuat jantung lebih sehat, sebab kacang tersebut mengatur debaran jantung yang tidak stabil. Manfaat lain dari kacang pistasi adalah membantu menghancurkan lemak jahat, mencegaah kanker,membantu pencernaan dan meningkatkan kesehatan tubuh.

Khasiat Carob
Carob atau kharub dalam bahasa arabnya adalah tanaman berwarna hijau yang ketinggiannya bisa mencapai 15 meter (seperti pohon cemara) dan memiliki buah yang berwarna ungu hingga coklat. Buah dari tanaman ini memiliki khasiat yang sangat besar, oleh karenanya tepung dari buah tanaman ini biasa digunakan untuk pembuatan roti.
Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim

Selain berguna untuk menambah stamina, carob juga dipercaya khasiatnya dalam penyembuhan sakit perut dan beberapa penyakit yang berkaitan dengan usus. Sebab carob mampu menyerap racun dan cairan berbahaya yang ada dalam tubuh, cerob juga membantu menenangkan otot usus yang bekerja secara berlebihan. Di samping itu, carob berkhasiat dalam menjaga dari kurangnya cairan dalam tubuh.

Marilah kita lakukan 4 cara-cara tersebut, agar tubuh kita kuat perkasa dan di jauhkan dari semua penyakit.
Kiranya cukup sampai di sini tentang Cara Empat Resep Agar Pria Perkasa Ketika Hubungan Intim, semuga kita bisa dapat mengambil manfaatnnya, dan semuga pengarangnya selalu diberi ketabahan dari Allah Subhanahu Wata'ala. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                              BULETIN SIDOGIRI

Tuesday, 6 December 2016

Sungguh Besar Manfaat Air Udhu' Dalam Tinjauan Medis Bagi Kesehatan Tubuh

 النظافة من الايمان
   Yang artinya ''Kebersihan itu termasuk sebagian dari iman''.

Sungguh Besar Manfaat Air Udhu' Dalam Tinjauan Medis Bagi Kesehatan Tubuh, Kulit adalah merupakan organ terbesar tubuh kita yang fungsi utamnya membungkus tubuh serta melingdungi tubuh kita dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi (pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori), dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsangan nyeri, panas, dan sentuhan secara tekanan.

Begitu besar fungsi kulit, maka kesetabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersesuci dari hadast kecil (udhu') merupakan salah satu metode untuk menjaga kesetabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Udhu' adalah rangkaian ibadah yaang harus dilakukan sebelum melaksanakan shalat dan ibadah-ibadah yang membutuhkan kesucian dari hadast kecil, seperti thawaf, ihram, menyentuh al-Qur'an dan lain-lain.

Di balik ibadah wudhu' ini terdapat terdapat banyak kandungan hikmah, di antaranya menurut tinjauan medis, manfaat melakukan kesunahan dan kewajiban pada uduhu', sebagaimana di bawah berikut:
Sungguh Besar Manfaat Air Udhu' Dalam Tinjauan Medis Bagi Kesehatan Tubuh

➣ Istinsyak
Istisyak (mengirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya setiap kali udhu', adapun manfaatnya dapat menghentikan perkembang biakan berbagai mikroba pada hidung. Berkembangnya mikroba sangat berbahaya di dalam rongga hidung dapat mejadi proses yang mengakibatkan keracunan yang kemudian menjalar kedalam tenggorokan lalu menjadi peradangan dan berbagai macam-macam penyakit.

➣ Madhmadhah
Madhmadhah (berkumur-kumur) di waktu berwudhu', adapun manfaatnya dapat menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menimpel di sela-sela gigi, serta menghilangkan kuman dan bau yang tidak sedap. Berkumur-kumur juga akan menyegarkan berbagai organ yang ada di wajah dan menjadikan cerah.

➣ Mashul Wajhi
Mashul wajhi (membasuh muka) dari debu-debu, berbagai bakteri, lemak dan minyak yang terdapat pada wajah sebab aktivitas seharian kita bisa bersih dengan berwudhu' ketika membasuh wajah, pun pula dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melaui pori-pori kulit. Manfaat yang paling efektif selain di atas untuk releksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi).

Baca Juga: Mendeteksi Lailatul-Qodar
                  : 24 Jam Meraih Pahala


➣ Mashul Yadaini Ilal-Mirfaqoyni
Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoyni (membasuh kedua tangan sampai siku) sudah terbukti secara ilmiah kulit manusia mudah terserang penyakit apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Sebab ketika lama beraktivitas tanpa membasuh anggota badannya, maka permukaan kulit akan terserang penyakit peradangan, adapun manfaat di antaranya adalah bisa menjegah penyakit kudis. Kudis ini menyerang ujung jari-jari yang sebagian besar tidak dalam keadaan bersih, sehingga masuklah berbagai mikroba kedalam kulit.
Sungguh Besar Manfaat Air Udhu' Dalam Tinjauan Medis Bagi Kesehatan Tubuh

➣Mashur-Rijlaini
Mashur-Rijalaini (membasuh kedua kaki) para dokter mengatakan bahwa mencuci kaki dangan cara diusap dengan baik manfaatnya akan melindungi kulit dari infeksi kotoran kaki dan berbagai penyakit kulit yang terdapat di tempat itu. Kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya, karena jauh dari pusat peredaran darah, jantung.

Kiranya cukup sampai di sini tentang Sungguh Besar Manfaat Air Udhu' Dalam Tinjauan Medis Bagi Kesehatan Tubuh ini, semuga yang membaca artikel kami ini selalu diberi kesehatan serta jauh dari fitnah, dan semuga pengarangnya selalu mengalir ilmunua, sehingga kita dapat mengambil hikmahnya. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                                   BULETIN Sidogiri

Sunday, 4 December 2016

Siapakah Mayat Hidup Yang Menjadi Panglima Islam?

Siapakah Mayat Hidup Yang Menjadi Panglima Islam?. Mendengar kata Zombie, pasti langsng membayangkan sejenis mahluknyang menakutkan, mayat yang hidup kembali dalam kondisi menyeramkan, kemudian menghantuiorang-orang yang ada disekitarnya. Menurut Wikippedia, Zombie merupakan mayat hidup yang kelaparan memakan daging manusia. Istilah ini diperkirakan berasal dari cerita rakyat Haiti (Haiti Perancis: sihir, Haiti Creole: zombie), dimana zombie adalah mayat animasi dengan kekuatan sihir pada dirinya.
Siapakah Mayat Hidup Yang Menjadi Panglima Islam?

Nah mari kita tinggalkan dulu kepercayaan tersebut diatas. Kita akan membahas sesuatu yang cukup mengejutkan bagi kita sebagai muslim. Dalam kitab ''Mi'ah min 'Uzhama' Ummatil-Islam Ghayyaru Maajrat-Tarikh'' (100 tokoh Ummat Islam yang mengubah arus sejarah) disebutkan bahwa Zombie pada mulanya merupakan nama salah seorang tokoh pemimpin Islam diselatan amerika.

Kitab karya Jihad At-Turbani
Kitab yang ditulis oleh Jihad At-Turbani, sejarawan muda dari palestina yang sudah berkeliling studi pustaka di jazirah arab ini (terbit tahun 2010 oleh penerbit Darut Taqwa, Mesir dan menjadi salah satu buku best seller tahun 2010) mengetengahkan kisah lain tentang Zombie yang selama ini tidak di kenal orang.

Menurut At-Turbani, Zombie merupakan nama seseorang pahlawan dan pemimpin kaum muslimin di amerika selatan, khususnya di kawasan brazil saat ini yang menjadi momok kaum imperialis portugal yang hendak menguasai tanah tersebut. At-Turbani mengulas tantang zombie dalam bukunya mulai dari halaman 291 hingga 292. Secara ringkas At-Turbani menjelaskan bahwa zombie adalah merupakan salah seorang pemim Negro Islam yang mendirikan negara islam di brazil.

Ketika imperialisme eropa masuk ke benua amerika, mereka membagi benua tersebut menjadi dua koloni ingris dan perancis, sebelah selatan sebagai koloni portugal dan spanyol. Menurut At-Turbani, pola koloni utara dan selatan amat jauh berbeda. Penjajahan inggris dan perancis cenderung menetap didaerah koloni mereka dan mendirikan kawasan yang mereka sebut sebagai New indian. Dengan ambisi itu, mereka ingin membasmi habis penduduk indian yang ada, meka terkenallah slogan mereka 'Indian yang baik hanyalah indian yang sudah jadi mayat'.

Sedangkan portugal dan spanyul hanya datang untuk merampas kekayaan alam, sebab itu slogan yang mereka bawa adalah: kuasai, ambil dan pulang! Hal inilah yang membuat perbedaan tingkat ekonomi antara utara da selatan amerika hingga saat ini. Lihat saja, amerika utara seperti usa dan kenada menjadi kekuatan ekonomi dunia, sedangkan selatan amerika seperti chili argentina, bolivia, peru, brazil, guyana, uruguay dan negara-negara lainnya di kawasan tersebut menjadi daerah terbelakang dan miskin.
Di wilayah selatan ini, portugal menguasai mayoritas tanah brazil, sedangkan selebihnya di kuasai oleh portugal, ppenjajah portugal menghabisi penduduk asli dan menyedot kekayaan alam mereka. 

Nah, salah satu yang mereka ingin ambil adalah piramida emas yang ada di sana. Tapi pasukan portugal kewalahan karena kekurangan tenaga. Akhirnya mereka berinisiatif menyerang kerajaan-kerajaan islam di pantai barat afrika untuk menjadi pendudukan sabagai budak dan pekerja yang akan di bawa ke berazil. Tahun 1538 merupakan tahun pertama kali para budak muslim afrika mendarat di brazil dibawa oleh kapal-kapal portugal.
Dalam kurang waktu  14 tahun, sekitar 14.000 budak muslim afrika telah berada di braazil, mereka nyaris menjadi manyoritas ditengah-tengah penduduk asli saat itu yang tidak lebih dari 60 ribu orang. Bahkan di tahun-tahun berikutnya kedatangan muslim afrika ini semakin besar, dari anggola saja, portugal mengangkut tak kurang dari 642.000 muslim dari etnis zenj. Menurut manuskrip yang tersimpan dibebepa  museum brazil saat ini, bahwa manyoritas budak afrika tersebut adalah beragama islam, namun kemudian mereka dimurtadkan dengan paksa di kemudian hari.

Siapakah Mayat Hidup Yang Menjadi Panglima Islam?
Atas penindasan ini, bangkitlah pahlawan dari para budak tersebut dan dipimpin oleh salah seorang dari mereka yang bernama Zombei. Ia menggalang kekuatan sehingga berhasil mendirikan negara islam di brazil yang diproklamirkan pada tahun 1643. Keberadaan negara ini semakin kuat hingga membuat portugal merasa khawatir. Hingga 50 tahun kemudian, negara ini eksis dan menunjukkan sikap anti imperialisme. Kemudian raja portugal mengirim armada besar untuk menghancurkan pahlawan mereka hingga akhirnya negara islam ini daapat dilumpuhkan pada tahun 1695. Pada tahun tersebut, Zombei wafat dan para pengikutnya pun berguguran satu persatu.

Itulah sekeeluit ulasan historik tentang Zombei yang tersembunyi dari catatan sejarah. Pertanyaan kita, adakan hubungan antara Zombei sang peminpin islam ini dengan zombei yang menjadi kepercayaan masyarakat di barat tersebut?.
Untuk menjawab hal ini, kita tetap harus membuat kebijakan yang sangat mendalam. Menurut wikipedia, kata bahasa inggris ''Zombei'' pertama kali tercatat pada tahun 1819, yaitu termuat dalam sejarah brazil oleh penyair Robert Southey. Robert mengidentikan kata Zombei dengan arti 'sihirir'.
Selain itu, dikatakan pula bahwa kat Zombei berasal dari bahasa masyarakat afrika pedalaman seperti dalam bahasa kongo 'nzambi' yang berarti ''jimat''.

Baca Juga: Kisah Shahabat Nabi Muhammad Yang Tidak Pernah Lupa

Nah, berbagai keterangan ini membuat kiita menemukan keterkaitan antara kata Zombei dengan nama pahlawan muslim sang Zombei. Pertama, bagaimana kata tersebut diakui pertama kali muncul dalam sejarah masyarakat brazil. Kedua, kata tersebut diyakini pula berasal dari kawasan masyarakat afrika barat atau juga anggola, yang mana masyarakat inilah yang diangkut sebagai budak oleh portugal ke tanah brazil.

Jadi, tidak salah kemudian ada yang menduga, bahwa makhluk Zombei ini sangat erat kaitannya dengan pahlawan Zombei. Barang kali, para budak muslim afrika yang berada di brazil tersebut menggelari pemimpin mereka dengan istilah Zombei sebagai bentuk kekaguman mereka atas wibawanya. Sedangkan penjajah portugal yang gerah dengan sang Zombei kemudian melepaskan kata Zombei sebagai hantu yang memang menjadi momok bagi mereka.

Tapi, hal itu baru sebatas dugaan. Kita tunggu para sejarawan yang menggali keterkaitan ini lebih lanjut.
Kiranya cukup sampai di sini tentang Siapakah Mayat Hidup Yang Menjadi Panglima Islam? ini, kita tunggu selanjutnya. Semuga dengan adanya artikel ini pengatahuan kita tambah luas, semuga pengarangnya selalu di beri kekuatan Iman dan mati Husnul Khatimah. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                                 BULETIN Sidogiri 
  

Friday, 25 November 2016

Buat Do'amu Jadi Mustajab

PERTALIAN  do'a dengan amal kebajikan ibarat garam dengan masakan, keduanya memiliki hubungan yang begitu erat. Selain itu, do'a juga merupakan ibadah. Dalam hadist yang di riwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.a di sebutkan bahwa do'a adalah mari pati iabadah. Oleh karnanya ada beberapa adap yang perlu di perhatikan agar do'a yang di panjatkan menjadi mustajab dan mudah terkabulkan sebagaimana berikut:
Buat Do'amu Jadi Mustajab

Awali Dengan Basmalah
Hendaklah memulai do'a dengan menyebut nama Allah Swt dan memuji kebesaran-Nya. Yaitu dengan membaca basmalah dan hamdalah. Hal ini berdasarkan beberapa hadist yang sudah populer bahwa setiap kebaikan yang tidak di awali Basmalah atau Hamdalah maka terputus pahala dan keberkahannya.

Shalawat di Awal Dan Di Akhir
 Setelah memulai do'a dengan Basmalah dan Hamdalah, maka di lanjutkan dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Lal di akhir do'a nanti, sebelum penutup, kembali membaca sholawat. Syekh Abu Sulaiman ad-Darani pernah berkata bahwa barang siapa yang berharap hajatnya terpenuhi, maka perbanyaklah bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw kemudian sebutkan hajatnya dan akhiri do'anya dengan kembali membaca shalawat.
Karena sesungguhnya Allah Swt pasti akan menerima kedua shalawat terseebut dan tidak mungkin mengabaikan do'a antara keduanya.

Amati Situasi
Orang yang hendak berdo'a sebaiknya memilih waktu yang baik dan mulia untuk berdo'a. Dalam beberapa hadist Nabi Muhammad Saw di jelaskan bahwa di antara waktu-waktu yang baik adalah hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, dan saat Sahur.

Amati Kondisi
Selain memilih waktu yang baik, orang yang hendak berdo'a sebaiknya memperhatikan kondisi yang baik pula. Dalam beberapa hadist Nabi Muhammad Saw di sampaikan bahwa di antara keadaan-keadaan yang baik adalah saat berada dalam barisan perang ( Jihad fi sabilillah ), saat turunnya hujan, saat antara adzan dan ikamah, saat sedang berpuasa, dan saat melakukan sujud.

Menghadap Kiblat
Berdo'a sambil menghadap kiblat sangat di anjurkan, baik usai melaksanakan shalat atau pada waktu lainnya. Berdo'a sambil menghadap kiblat memang di anjurkan bagi siapa saja. Akan tetapi, bagi seorang imam setelah menunaikan shalat berjamaah, sebaiknya menghadap para jamaah atau berdo'a dengan posisi para makmum berada di arah kanannya sedangkan kiblat di arah kirinya.
Buat Do'amu Jadi Mustajab

Mengangkat Kedua Tangan
Sebaiknya orang yang hendak berdo'a mengangkat kedua tangannya ke langit. Dalam hadist yang di riwayatkan dari Salman al-Farisi r.a di sebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, ''Sesungguhnya Tuhan kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia. Ia (Alla Swt) malu jika seorang hamba mengangkat tangan (berdo'a) kepada-Nya untuk mengembalikannya dengan tangan kosong sehingga Ia (Allah Swt) menurunkan kebaikan.'' (HR. Tirmidzi) Setelah selesai berdo'a, maka kedua tangan itu diusapkan ke wajah dan sekujur tubuh.

Bernada Sayup
Hendaklah berdo'a dengan suara yang lunak dan sayup. Allah Swt berfirman, '' Berdo'alahh kepada Tuhanmu denganberendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas''. (Qs. al-A'faf ,55). Namun bagi seorang Imam setelah menunaikan shalat berjama'ah diperbolehkan untuk mengeraskan suara dalam do'anya jika
bermaksud agar para jama'ah mengamini do'anya.

Baca Juga: Do'a Agar Cepat Melunasi Hutang

Khusyuk
Orang yang hendak berdo'a sebaiknya juga merendahkan diri, Khusyuk, dan bersikap harap cemas kepada Allah. Menurut Syekh Jalaluddin al-Mahalliy dalam ''Tafsirul Jalalain'' yanng dimaksud dengan harap (raja') adalah bahwa dalam berdo'a seseorang harus yakin akan mendapatkan raahmat Allah dan cemas dari siksa-Nya.

Husnudzh-Dzhan
Dalam berdo'a sebaiknya disertai dengan keyakinan bahwa do'a itu pasti dikabulkan seperti yang telah Allah janjikan. Yaitu dengan berbaik sangka kepada Allah, dengan harapan bahwa do'a tersebut pasti diterima-Nya. Dalam sebuah Hadis Qudsi yang diriwayat dari Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Allah berfirman, "Aku adalah menurut praduga hamba-Ku terhadap-Ku''. (HR. Bukhari Muslim).

Penuh Kesungguhan
Dalam memanjatkan do'a, seseorang juga sangat dianjurkan untuk bersungguh-sungguh. Dan diantara tanda-tanda kedungguhan dalam berdo'a adalah dengan mengulang-ngulangi do'a itu sampai tiga kali.

Do'a Warid 
Hendaklah berdo'a dengan do'a-do'a yang tercantum dalam al-Qur'an dan Hadis. Karena do'a yang paling sempurna, baik dari aspek isi maupun sopan santun kata-katanya, hanyalah do'a yang diajarkan oleh Allah dan Rasulullah. Lagi pula do'a yan dibuat jauh dari campur tangan hawa nafsu tentunya membuat kualitas do'a tersebut murni karena Allah sehingga mudah terkabulkan.
Demikian beberapa adab-adab do'a yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba.

   Kiranya cukup sampai di sini tentang Buat Do'amu Jadi Mustajab, semoga yang mengarang selalu diberikan kesehatan dan ketabahan oleh Allah. Dan semoga yang membaca artikel ini segala urusannya selalu dimudahkan oleh Allah. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                                  BULETIN Sidogiri

Thursday, 24 November 2016

Warung Kopi Di Bulan Suci

Warung Kopi Di Bulan Suci, Syekh Abdurrahman ash-Shafuri bercerita dalam Nuzhatul-Majalis (hal 165): Seorang penganut agama Majusi mendapati anaknya sedang menyantap makanan di hadapan kaum Muslimin yang sedang berpuasa ramadhan. Maka si Majusi itu langsung menamparnya, seraya berka:   لم لم تحفظ حرمة المسلمين في رمضان  
''Kenapa kamu tidak menghormati kaum muslimin yang sedang berpuasa ramadhan''
Warung Kopi Di Bulan Suci

Tidak sampai sepekan dari kejadian tersebut, si Majusi itu meninggal dunia. Syahdanada seorang ulama bermimpi melihat dia berada di surga. ''Bukankah engkau seorang majusi?'' tanya ulama itu pada dia, diapun menjawab: بلى ولكن لما حضرت وفاتي أدركني الله بالاسلام لاحترامي شهر رمضان
"Benar. Namun menjelang ajalku tiba, Allah SWT menyelamatkanku dengan agama Islam gara-gara aku menghormati bulan suci ramadhan".

Secara ushul fiqih, tentu saja kisah ini tidak memiliki kekuatan apapun untuk dibuat dalil, sebab mimpi bukan termasuk dalam salah satu mashadir at-tasyri' (sumber ajaran syariat), baik mashadir yang telah disepakati ulama ataupun mashadir yang masih terjadi perbedaan pendapat di antara ulama. Namun demikian, bukan berarti cerita Syekh ash-Shafuri tersebut tidak memiliki makna apa-apa, sehingga kita abaikan begitu saja. Perlu kita ingat bahwa sebuah cerita seringkali lebih udah diterima sebagai inspirasi bagi banyak orang. Bahkan ada sebagian orang yang tidak bisa tergugah oleh sederet dalil yang matang dan kuat, namun dia mudah tergugah hanya gara-gara satu cerita yang dihayatinya. Ada banyak orang yang tidak bisa dipengaruhi pikirannya, tapi bisa disentuh perasaannya.

Oleh karena itu, cerita semacam ini sangat penting kita sampaikan kepada masyarakat, terutama terutama karena akhir-akhir inin karisma bulan Ramadhan sudah semakinpudar di hadapan mereka. Dua puluh tahun yang lalu, sangat sulit menemukan warung makan yang berani buka di siang hari bulan Ramadhan, apalagi secara terang-terangan. Namun akhir-akhir ini kita sudah terbiasa melihat warung yanng berani berjualan makanan secara terang-terangan. Kita mulai terbiasa melihat orang yang makan-makan di tempat umum tanpa rasa segan dan beban moral sedikitpun.

Fenomena ini bukan hanya soal mulai banyaknya orang Islam yang tidak berpuasa. Namun lebih dari itu juga menyangkut hilangnya rasa hormat terhadap ajaran agama dari hati mereka. Ini merupakan persoalan yang sangat serius, karena jika hal tersebut dibiarkan terjadi secara terus menerus, maka ajaran-ajaran pokok Islam lambat laun tinggal namanya belaka.

Oleh karena itu, Islam bersikap sangat keras terhadap orang yang melakukan keburukan secara terang-terangan (mujahir bil-fisq), apalagi disertai dengan rasa bangga. Secara sosial hal itu memiliki banyak sekali efek buruk, diantaranya:
1. melakukan perbuatan maksiat dengan terang-terangan sama halnya dengan menginjak-nginjak harga diri ajaran agama.
2. mempromasikan keburukan.
3. menanamkan kesan bahwa pelanggaran tersebut merupakan hal biasa. Akibatnya masyrakat tidak merasakan beban moral untuk melakukannya.
4. berpotensi besar untuk ditiru oleh orang lain.

Rasulullah Saw bersabda:
كل امتي معافى الا المجا هرين
''Semua umatku (bisa) diampuni oleh Allah, kecuali orang-orang yang terang-terangan (dengan perbuatan maksiat). HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Dalam Hadis Mursal-nya Imam Hasan al-Bashri disebutkan bahwa da tiga orang yang halal kehormatannya (boleh di ghibah dan semacamnya), yaitu: orang yang terang-terangan melakukan kefasikan, pemimpin yang zalim dan orang ahli bid'ah (penganut aliran menyimpang).
Ibnu Batthal menyatakan:
وفي المجاهرة بالمعاصي استخفاف بحق الله وحق رسوله ضرب من العناد لهما
"Dalam perbuatan maksiat yang dilakukan dengan terang-terangan terdapat unsur melecehkan hak Allah SWT dan hak Rasul-Nya, juga ada semacam penentangan terhadap keduanya'' (Syarh Shahih al-Bukhari: IX/163).

Warung Kopi Di Bulan Suci
Dengan demikian, maka sudah seharusnya umat Islam bersatu menyerukan agar warung-warung makan tutup disiang hari Bulan Ramadhan. Oleh karna itu, sungguh merupakan suatu hal yang sangat ironis, ketika pada bulan Ramadhan yang lalu (1436 H ) justru ada sebagian ulama' masyhur yang membela warung-warung yang buka di siang Ramadhan.

Pembelaan tersebut seolah-olah merupakan sikap bijak, padahal sebenarnya merupakan pertanyaan sangat kontak produktif, bahkan berbahaya. Sebab, pertanyaan itu berpotensi besar di jadikan sebagai alat justifikasi untuk memberi ruang bebas bagi orang-orang Islam yang tidak menjalankan ibadah puasa. Logikanya, tampa di bela sekalipun mereka sudah berani terang-terangan, apalagi jika ada ulama' terkenal yang justru mengeluarkan pertanyaan membela. Tentu kita tahu bahwa memang ada orang-orang yang sedang memiliki uzur ( tidak wajib berpuasa ), namun jumlah mereka sangtlah kecil, sehingga tidak bisa di jadikan sebagai alasan untuk mengorbankan kepentingan yang jauh lebih luas.

Ibarat begini : ganda kadangkala di butuhkan untuk keperluan pengobatan medis, akan tetapi kebutuhan medis tersebut sangatlah kecil di bandingkan ganja yang di gunakan untuk hal-hal buruk yang merusak mental dan moral masyarakat. Apakah dengan dalih kebutuhan medis, kita akan membela orang-orang yang menanam ganja di ladang-ladang mereka!? Tentu saja hal itu merupakan kesalahan berfikir yang sangat mendasar.

Warung Kopi Di Bulan Suci
Sedangkan untuk non muslim perbandingannya adalah pulau bali. Umat islam di sana tidak berani melakukan kegiatan di tempat umum ketika Hari Nyepi. Mereka memahami posisinya di tengah-tengah mayoritas umat Hindu yang sangat menghormati momen ini. Maka, di wilayah mayoritas Muslim seperti di jawa dan Sumatera, sudah seharusnya non Muslim juga tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang melukai perasaan umat Islam selama bulan Ramadhan. Misalnya, tidak makan-makan di tempat umum dan tidak secara terang-terangan membuka warung makanan.

Oleh karena itu, kita perlu memberikan apresiasi yang besar kepada aparat pemerintah yang melakukan penertikan terhadap tempat-tempat hiburan selama bulan Ramadhan, apalagi jika sampai menertibkan warung-warung. Sebenarnya, hiburan-hiburan tersebut di larang agama meskipun di luar Ramadhan. Namun, perhatian lebih selama bulan Ramadhan setidaknya menumbuhkan semangat penghormatan terhadap bulan suci.

Apalagi, menurut ulama' salah satu hal yang menyebabkan perbuatan maksiat menjadi semakin berat dan besar desanya adalah karena di lakukan di waktu atau tempat-tempat mulia. Senyampang aparat bergerak dengan siap untuk menertibkan, maka tentu saja kita sangat tidak mendukung adanya ormas atau unsur masyarakat yang bergerak sendiri si luar aparat pemerintahan. Namun, jika aparat pemerintahan membiarkan, maka kita tidak bisa menyalahkan jika ada unsur ormas atau masyarakat melakukan peneriban sendiri.

Sebab, tujuan mereka melakukan hal itu adalah untuk membela hak dan harga diri ajaran agama yang di injak-injak oleh pelaku maksiat. Tindakan-tindakan semacam ini bukanlah bentuk intolernasi, namun lebih sebagai tekanan terhadap pelanggaran dan penyimpangan. Sebab, pada dasarnya kita menerima pembelaan, tapi tidak bisa menerima sebuah penyimpangan. Sekali lagi perlu di garisbawahi bahwa toleransi adalah kata yang tepat dalam menyikapi perbadaan, tapi bukan kata yang tepat untuk menyikapi pelanggaran, penyimpangan, penistaan dan penodaan. Membiarkan penyimpangan atas nama toleransi adalah sikap lemah, tidak peduli dan menipu diri.

    Kiranya cukup sampai disini tentang Warung Kopi Di Bulan Suci ini, semuga pengarangya selau sehat wal afiyat, dan semuga yang membaca artikel ini bisa dapat mengambil hikmahnya. Amin Ya Robbal Alamin.

                                                                                                                                   BULETIN Sidogiri

Wednesday, 23 November 2016

Mendeteksi Malam Lailatul-Qodar Lengkap Dengan Do'anya

Mendeteksi Malam Lailatul-Qodar Lengkap Dengan Do'anya, ramadhan adalah bulan yang sangat mulia. Kemuliaan bulan ramadhan ini ditopang dengan rangkaian dalil yang tidak perlu dilakuka koreksi. Pada bulan inilah semua amal kebaikan manusia akan dilipat gandakan. Dalam riwayat dari Salaman al-Farisi, suatu ketika Rasulullah berkhuthbah pada akhir sa'ban. Dalam khuthbahnya Rasulullah mengupas keistimewaan ramadhan dan Lailah al-Qodar .
Mendeteksi Malam Lailatul-Qodar Lengkap Dengan Do'anya

Rasulullah menyebut bahwa ramadhan merupakan bulan mubarak yang ddalamnya terdapat Lailatul-Qodar, yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Allah meenjadikan bulan ramadhan sebagai kewajiban beribadah malam sebagai kesunahan. Orang bertaqarrub dibulan ramadhan dengan mengerjakan amal baik, pahalanya sama dengan orang yang mengerjakan ibadah fardhu di selain ramadhan, seperti mengerjakan tujuh puluh ibadah fardhu diselain bulan ramadhan. Bulan ramadhan adalah bulan kesabaran, sedangkan sabar ganjarannya adalah surga.

Dalam khuthbah yang panjang itu, salah satu yang menjadi perhatian adalah Lailatul-Qodar. Lailatul-Qodar juga disinggung dalam al-Qur'an Suarah al-Qodar [97], sebagai malam lebih baik dari seribu malam (khirun min alfi syahr). Hanya kemudian, pada malam apakah Lailatul-Qodar terjadi?. Apakah lipatan pahala amal pada  Lailatul-Qodar yang demikian istimewa tersebut hanya didapat oleh orang yang bisa menyingkap tabir malam seribu bulan itu, atau seseorang yang kebetulan beramal pada Lailatui-Qodar juga mendapatkan keistimewaan besar itu?

Misteri rahasia Ilahi agar manusia terus berupaya untuk menggapainya, jika kemudian ada rumusan dari para ulama, hanyalah bagian dari pendeteksian atas terjadinya malam mulia itu. Terkait denga tahu dan tidaknya atas berlangsungnya Lailatui-Qodar untuk merengkuh keistimewaan tersebut, terjadi silang pendapat di antara ulama. Perbedaan itu bisa dilihat dari jawaban Imam Ramli saat ditanyakan hal itu. Beliau mengakui adanya perbedaan dikalangan ulama terkaid dengan apakah harus tau tidak untuk keistimewaan Lailatu-Qodar. Imam Ramli juga mendasarinya dengan mengutip pendapat dari Ibnu Hajar (Fatwa ar-Ramli, 2:67).

Diantara yang berbeda adalah ath-Thabari, al-Muhallab, Ibn al-Muqri dan sekumpulan ulama lain menyatakan bahwa keutamaan Lailatul-Qodar tidak terkait dengan tersingkapnya malam itu denhan tanda-tanda. Asalkan sudah tepat amal bebaikan yang dikerjakan pada malam itu, meski kebetulan dan tidak mengetahuinya tetap mendapat pahala sesuai yang dijanjikan. Sementara itu dari kalangan mayoritas ulama (aktsar), pahala berlipat pada Lailatul-Qodar terikat dengan pengetahuan akan malam itu. Artinya, Jika kebetulan, pahala berlipat tidak bisa diraih.
Mendeteksi Malam Lailatul-Qodar Lengkap Dengan Do'anya

Kunci perbedaan tersebut adalah pada kata ''Yuwafiqu'' pada Hadis riwayat Imam Muslim berikut:
من يقم ليلة القدر فيوافقها ايمانا واحتسابا غفرله
Artinya ''Barangsiapa yang beribadah pada malam Qodar lalu mencocokinya, disertai keimanan dan mencari ridha Allah, dosanya diampuni''. HR. Musli.
Kata ''Yuwafiqu'' yang subjeknya adalah orang yang mengerjakan ibadah pada Lailatu-Qodar kata Imam Nawawi adalah mengetahui (al-Ilmu) bahwa malam itu adalah Lailatul-Qodar. Ia mencocoki berarti tahu bahwa itu Lailatul-qodar. Akan tetapi menurut beliau, juga masih ada kemungkinan bahwa maksud ''Yuwafiqu" adalah mencocoki Lailatul Qodar pada ranah kenyataan (nafs al-amr), meskitidak mengetahuinya keberlangsungan malam itu.

Sementara Ibnu Hajar memberi penjelasan atas perbedaan tersebut, menurutnya penafsiran kata ''Yuwafiquha" pada Hadis diatas dengan pengetahuan terjadinya Lailatul-Qodar adalah pendapat unggul dari pandangannya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi orang yang beribadah untuk memburu  keistimewaan Lailatul-Qodar mendapat hasil pahala besar ketika kebetulan dilakukan pada malam istimewa itu, meski ia tidak mengetahuinya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ramli, dari sudut makna pendapat yang mengharuskan pengetahuan lebih unggul. Namun demikian dua penafsiran ini sebenarnya bisa dikompromikan (jam'u). Pendapat pertama, hanya berkait dengan ampunan dari Allah ketika mengetahui bahwa malam Lailatul Qodar dan ia beribadah dimalamnya. Maksudnya selain pahala besar, ia juga mendapatkan ampunan sesuai dengan arti lahir Hadis diatas, yang dalam riwayat lain menyebut dosa-dosa yang telah dilakukan. Adapun orang yang kebetulan beramal kebajikan pada Lailatul-Qodar, meski tidak mengetahuinya, lipatan pahala tetap ia raih sesuai yang dijanjikan, meski tidak
mendapat jaminan ampunan.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Al-Qur'an

Artinya, tahu dan tidaknya bahwa suatu malam pada bagian bulan ramadhan, khususnya pada sepuluh terakhir tidak menjadi persoalan inti. Hal paling inti adalah bagaimana kita dapat mengisi hari-hari ramadhan dengan amalan ibadah yang dilandasi keimanan dan harapan besar atas pahala yang dijanjikan oleh Allah. Keimanan atas apa yang dijanjikan adalah sumber utama dalam segala tindakan, meski terbilang kecil secara lahiriah.

Memang beragam pendapat atas keberadaan Lailatul-Qodar, dari semua pendapat sepuluh akhir dari bulan ramadhan adalah suatu hal yang paling unggul dinyatakan sebagai berlabuhnya Lailatul Qodar, terutama pada hari-hari tanggal ganjil. Untuk hal ini ada rumus-rumus tertentu dari ulama terkait dengan terjadinya Lailatul Qodar disepuluh akhir ramadhan. Paling tidak rumusan ini dapat dijadikan salah stu sumber deteksi untuk meraih keutamaan besar malam itu. Jikapun tidak bersikap keistimewaannya, setidaknya amal kebaikan tetap akan dilipat gandakan dibanding dengan amal pada malam-malam yang lain.
Mendeteksi Malam Lailatul-Qodar Lengkap Dengan Do'anya

Rumus pertama dari Imam al-Ghazali yang kemudian dijadikan nazham oleh asy-Syihab al-Qulyubi. Menurutnya untuk mendeteksi keberadaan Lailatul-Qodar  bisa dilihata dari awal mulanya berpuasa. Jika awal puasa pada hari ahad atau rabu, Lailatul Qodar jatuh tanggal 29; awal hari selasa dan jum'at, jatuh pada tanggal 27; awal pada hari kamis, jatuh pada tanggal 25; awal pada hari sabtu, jatuh pada tanggal 23; dan awal pada hari senin, jatuh pada tanggal 21.
Rumusan tersebut bersumber dari kalangan sulfi yang bergelut dalam dunia askets (zuhud). Ada banyak rumus untuk mendeteksi Lailatul Qodar, rumus lain yang sedikit berbeda dengan rumusan diatas, sebagaimana dikutip oleh Syekh Abu Bakar Syatha dalam I'anah-nya. Juga sama dari awal puasa, tapi penentuannya bearbeda. Rumus tersebut adalah Lailatul Qodar Jatuh pada tanggal 29 jika awal puasa harai jum'at atau senin; tanggal 21 jika awal puasa hari ahad dan rabu; tanggal 25 jika awal hari selasa; dan jika Ramadhan diawali hari kamis bisa terjadi setelah sepuluh hari pada malam disunahkannya witir, yakni tanggal 25 keatas.

Ini hanyalah berupa rumusan untuk pendeteksian awal terjadinya Lailatul Qodar, kepastiannya tetap menjadi rahasia Ilahi. Kerahasiaan inilah yang kemudian melahirkan istiqamah untuk ber-Taqarrub di semua bulan ramadhan, terlebih pada sepuluh akhir dari tanggal 21. Bersiaplah untuk menyambut ramadhan dan merangku keistimewaan Lailatul Qodar!  Semuga Allah memberikan kita pertolongan. Amin.

   Kiranya cukup sampai di sini tentang  semuga pengarang dan yang membaca artikel kami selalu diberi pertolongan oleh Allah SWT dan mendapatkan Malam yang penuh keistimewaan (LAILATUL QODAR). Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                                   BULETIN Sidogiri

Tuesday, 22 November 2016

Hukum Bangunan di Bantaran Kali Atau Sungai

Hukum Bangunan di Bantaran Kali Atau Sungai, memasuki pada tahun 2014, televisi dihiasi oleh berita banjir yang terjadi di ibu kota jakarta. Di beberapa titik air mengenangi jalan dan permukiman penduduk dengan pareasi ketinggan, mulai setinggi lutut orang dewasa hingga atap rumah rumah. Jokowi yang diharapkan mampu mengatasi banjir sepertinya tidak berdaya melawan terjangan air  yang sedemikian rupa.
Kesimpulan sementara dari analisis beberapa pakar tata-kota, banjir jakarta lebih disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat jakarta terhadap lingkungannya, khususnya bangunan di bantaran kali dan membuang sampah sembarangannkesungai.

Hukum Bangunan di Bantaran Kali

Menyikapi banjir jakarta berikut wilayah lainnya memang rumit bin pelik, serumit dan sepelik penanganan korupsi di negeri ini. Beberapa persoalan melingkupi jakarta dan lainnya. Akan tetapi, yang paling mendasar adalah persoalan sampah dan sungai yang menyempit lantaran bantaran kali dijadikan hunian penduduk. Waduk (Danau) yang berfungsi sebagi penumpang air juga mengurang akibat dijadikan hunian.

Tulisan ini tidak akan membahas rumit, apalagi sisi politik yang sulit dan berbelit. Akan tetapi mencoba untuk meneropong dari sudut fikih mengenai hukum pendirian bantaran kali atau fasilitas umum yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan umum. Paling tidak sebagai pertimbangan untuk masyarakat sebagai fikih menyikapi hal tersebut.

Secara alami sungai merupakan tempat mengalirkan air dari sumber ketempat yang lebih rendah, yaitu laut yang menjadi penampung terbesarnya. Berarti, fungsi sungai sangat terkait dengan air dan keduanya tidak bisa dipisahkan. Jika menginginkan air mengalir secara alami dan tidak membanjiri pemukiman, tentunya fungsi sungai harus harus diletakkan pada posisi semula.

Baca Juga: Hukum Mengambil Pasir Disungai

Dalam beberapa kitab fikih kita temukan pembicaraan berkaitan dengan pemeliharaan sungai, termasuk secara langsung hukum membangun bangunan di bantaran sungai (hafatain-nahr). Dalam pandangan empat mazhab sungai memiliki hukum harim atau tepi yang hukumnya sama dengan sungai. Hanya Abu Hanifah yang menyatakan bahwa sungai tidak memiliki hukum tapi, walaupun Abu Yusup dan Muhammad yang keduanya merupakan murid Abu Hanfah menyatakan sebaliknya, dan mereka menilai inilah pandangan mazhab Hanafi yang sebenarnya.

Ketika sungai memiliki hukum (harim), tentunya siapun dilarang menggunakan tepi sungai sebagai tempat hunian, tak terkecuali masjid atau fasilitas lainnya. Bahkan bagi pemerintah dilarang untuk memberikan izin (iqtha') kepaada siapapun untuk mempergunakan tepi sungai sebagai hunian. Mengutip pendapat as-Subki as-Suyuthi menyatakan bahwa bantaran sungai adalah hak umum yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun, sehingga tidak boleh diperjual belikan, mendirikan bangunan, dan bahkan bagi pemerintah dilarang untuk memberi izin untuk semuanya.

Hukum Bangunan di Bantaran Kali
Maka dengan demikian, tepi sungai wajib dipelihara dan dijaga kelastariannya. Mengenai batas  tepi sungai yang termasuk wajib dipelihara ulama memang berselisih pendapat. Sebagaimana disebutkan oleh as-Suyuthi dalam fatwa-Nya yang mengutip pendapat al-Khawarizmi, ada yang berpendapat sejauh pembuangan lumpur ketika dilakukan pengerukan. Kemudian dari kalangan Hanafi menyatakan, tepi yang di hukumi harim adalah selebar sungai pada dua tepinya.

Sementara al-Qulyubi mengatakan harim sungai adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk kemanfaatan sungai seperti saat pembuangan lumpur saat pengerukan dan pembersihan atau pelebaran sungai. Oleh karena itu kata al-Qulyubi, segala bangunan yang ada dibantaran sungai harus diperbolehkan walaupun berupa masjid. Hal ini kata al-Qulyubi sebagaimana telah disepakati oleh empat imam mazhab. Sementara al-Jaamal mengatakan bahwa kondisi ini memang menjadi musibah umum (ammatul-balwa) sehingga ulama banyak menulis topik ini agar  manusia menghentikan tindakan membangun bangunan dibantaran kali.

Hukum ini berlaku pada dua sisi tepi sungai,apa lagi diatas sungai. Sebab inti dari hukum ini adalah masalahah umum, bahwa sungai milik umum yang fungsinya adalah untuk kebaikan masyrakat. Jika mendirikan bangunan di pinggir sungai atau bahkan diatasnya tentunya sangat mengganggu hak umum. Bencana banjir yang terjadi di akhir-akhir ini karena fasilitas sungai terjajah sehingga air tidak menemukan tempat lagi untuk mengalir. Pengerukan sungai sulit dilakukan karena pinggir-pinggir sungai telah terbangun bangunan permanin.

Pembangunan banjir memang tidak cukup dengan hanya menormalisasi bantaran kali, ada hal yang perlu dilakukan, yaitu membentuk pola pikir masyrakat agar sadar terhadap pentingnya untuk menjaga lingkungan. Pemerintah dan maysrakat agar sadar tentang pentingnya ruang terbuka hijau, mengerti bahwa bantaran sungai bukanlah lokasi hunian. Sadar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab sudah pasti, rekayasa teknis seperti membuat terowongan bahwa tanah tidak akan menyelesaikan masalah banjir tanpa adanya kesadaran masyrakat itu sendiri. Wallahu a'lam.

   Kiranya cukup sampai disini tentang Hukum Bangunan di Bantaran Kali Atau Sungai ini, Semuga pengarangnya selalu sehat dan sukses dan juga yang membaca artikel ini. Amin Ya Robbal Alamin.

                                                                                                                 BULETIN Sidogiri

Monday, 21 November 2016

Rahasia Ridha dan Murka Allah

 Rahasia Ridha dan murka Allah memang menjadi misteri yang tidak mungkin disingkap dan dipahami oleh semua manusia, karena ia dilingkupi oleh hikmah yang memang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Dalam bahasa agama, ad dua hal yang menjadi titik tolak ukur dari pekerjaan seorang hamba: yaitu pahala dan dosa. Keduanya keduanya merupakan sumber murka dan ridha dari-Nya. Hal yang jelas, pahala dapat melahirkan ridha, sedangkan dosa dapat menarik murka dari Allah. Hanya saja, keduanya cukup beragama, sehingga sulit diketahui pahala apa yang yang bisa melahirkan ridha dan dosa apa yang menarik murka Allah.
Rahasia Ridha dan Murka Allah
Menyangkut ridha dan murka Allah memang menjadi misteri yang tidak mungkin disingkap dan dipahami manusia, karena ia dilungkupi oleh hikmah yang memang hanya Allah yang dapat mengetahuinya. Akan tetapi, ulama kemudian mencari sinya-sinyal informasi apa saja yang memang dirahaasiakan oleh Allah. Dzun Nun al-Mishri misalnya, dalam satu halaqah ilmiahnya pernah menyatakan, ada tiga hal yang Allah sengaja samarkan. Ketiga-tiganya adalah sebagaimana berikut:

Pertama, ridha Allah dalam ketaatan. Ridha Allah tentunya menjadi dambaan bagi setiap hamba-Nya, karena dengannya, menusia akan hidup bahagia dan mati dalam keadaan husnul Khatimah yang berbuah surga. Dari itulah, taat yang dikerjakan oleh manusia mestinya hanya memiliki satu tujuan, yaitu ridha Allah, bukan pahala atau surga. Hanya masalahnya, ibadah seperti apa yang dapat melahirkan ridha dari Allah SWT?.

Allah memang merahasiakan ridhanya dibalik beragamnya ibadah. Banyaknya ibadah itu tidak akan menjamin  akan mendapatkan ridha-nya, justru terkadang pekerjaan yang terbilang remih dihadapan manusia mendatangkan ridha-Nya. Dalam suatu Hadis disebutkan, seorang pelacur yang diampuni dosanya haya ia memberi minuman pada anjing yang kehausan.

أن امرأة بغيا رأت كلبا في يوم حار يطيف ببئر, قدأدلع لسانه من العطش, فنزعت له مو قها, فغفر لها   
Yang artinya ''Seorang pelacur perempuan melihat anjing pada hari yang panas dan berputar-putar disumur, anjing tersebut menjulurkan lidahnya karena kehausan. Kemudian perempuan tersebut melepaskan sepatunya untuk memberi minuman pada anjing. Akhirnya ia diampuni dosa-dosanya''. (HR Bukhari dan Muslim).

Juga Hadis yang mengisahkan seorang laki-laki yang melepaskan sepatu muzahnya untuk menimba air yang diminumkan ke anjing yang kehausan. Allah bersyukur padanya dan mengampuni dosa-dosanya. Shahabat yang mendengar kisah tersebut mengatakan, ''Apakah bagi kita pada binatang terdapat pahala?'' Rasulullah kemudian menyampaikan, ''Pada setiap hati (kabid) yang basah terdapat pahala'', (HR Bukhari dan Muslim). Untuk itu, kita tidak boleh menyepelehkan amal baik, meskipun sepertinya bobot pahalanya ringan. Bisa mungkin amal model demikianlah yang dapat menarik ridha Allah yang berbuah surga.
Rahasia Ridha dan Murka Allah
Kedua, murka Allah dalam kemaksiatan. Dalam hal ini orang yang banyak mengerjakan kemaksiatan belum tentu dapat murka Allah, dan juga sebaliknya yang karena melakukan kemaksiatan sepele malah mendapat murka Allah. Mendapat murka Allah tentu balasannya adalah neraka, na'udzu billah min zdalik. Hal ini tercermin dari Hadis yang menjelaskan seorang perempuan yang masuk neraka gara-gara mengekang kucing dan tidak memberinya makan hingga mati.

Ketiga, dari tiga hal yang dirahasiakan oleh Allah adalah: Kewalian pada hambanya. Wali berarti kekasih Allah yang memang dirahasiakan oleh-Nya. Bisa mungkin orang yang terbilang rendah secara sosial maupun agama dengan aktivitas ibadah yang biasa-biasa menjadi kekasih Allah, dan bisa mungkin pula orang yang terlihat shaleh justru dimurkai Allah.
Hikmah dari tiga hal di atas adalah sikap waspada dalam segala tindakan. Bisa mungkin dengan rasa ikhlas perbuatan baik mendapat pahala besar, dan sebaliknya dengan menyepelehkan perbuata maksiat mendapat murka Allah. Demikian pula, kita tidak boleh meremihkan seseorang karena bisa mungkin dia adalah wali Allah. Dalam al-Qur'an surah az-Zalzalah disebutkan demikian:

Baca Juga: Cara Meraih Pahala
 
    فمن يعمل مثقال ذرة خيرايره.ومن يعمل مثقال ذرة شرايره
Yang artinya ''Barang siapa yang berbuat kebaikan seberat dzarrah pun, niiscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pnu, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula''. (QS Az-Zalzalah [99] :7-8).

Dalam keterangan lain, Allah memang banyak merahasiakan sesuatu yang tujuanya agar manusia terus mencari ridha Allah dalam segala tindakan baik, serta berhati-hati dari murka Allah SWT dalam segala tindakan maksiat. Misalnya, selain dari tiga hal tersebut diatas, Allah juga merahasiakan Lailatul Qadar pada bulan ramadhan, tujuanya agar manusia setiap malam dibulan ramadhan dengan senantiasa melakukan ibadah.
Pada sisi yang lain, Allah juga merahasiakan terkabulnya do'a pada suatu saat di hari jum'at, agar kita terus berdo'a pada hari itu. Termasuk juga Allah merahasiakan Asma'al-A'zham-Nya agar manusia berdo'a dengan semua Asma' tersebut. Allah  juga merahasiakan shalat Wustha agar manusia menjaga semua shalat yang telah diwajibkan pada kita.

Hal terpenting dari semua itu adalah kita sebagai hamba terus berusaha untuk mencari ridha Allah dalam setiap amal baik, walaupun itu terbilang kecil. Demikian pula bersikap mawas diri untuk selalu menghindari perbuatan dosa, walupun ternilai remih. Sebab kita tidak pernah taahu, mana yang mengundang murka Allah. Kita berharap semoga Allah senantiasa meridho'i amal baik kita dan mengampuni dosa-dosa kita . Amin.

    Kiranya cukup sampai di sini saja tentang Rahasia Ridha dan Murka Allah, semuga pengarang dan yang membaca artikel ini dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, dan termasuk orang yang husnul khatimah. Amin Ya Robbal Alamin.

                                                                                                                                  BULETIN Sidogiri