Friday 25 November 2016

Buat Do'amu Jadi Mustajab

PERTALIAN  do'a dengan amal kebajikan ibarat garam dengan masakan, keduanya memiliki hubungan yang begitu erat. Selain itu, do'a juga merupakan ibadah. Dalam hadist yang di riwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.a di sebutkan bahwa do'a adalah mari pati iabadah. Oleh karnanya ada beberapa adap yang perlu di perhatikan agar do'a yang di panjatkan menjadi mustajab dan mudah terkabulkan sebagaimana berikut:
Buat Do'amu Jadi Mustajab

Awali Dengan Basmalah
Hendaklah memulai do'a dengan menyebut nama Allah Swt dan memuji kebesaran-Nya. Yaitu dengan membaca basmalah dan hamdalah. Hal ini berdasarkan beberapa hadist yang sudah populer bahwa setiap kebaikan yang tidak di awali Basmalah atau Hamdalah maka terputus pahala dan keberkahannya.

Shalawat di Awal Dan Di Akhir
 Setelah memulai do'a dengan Basmalah dan Hamdalah, maka di lanjutkan dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Lal di akhir do'a nanti, sebelum penutup, kembali membaca sholawat. Syekh Abu Sulaiman ad-Darani pernah berkata bahwa barang siapa yang berharap hajatnya terpenuhi, maka perbanyaklah bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw kemudian sebutkan hajatnya dan akhiri do'anya dengan kembali membaca shalawat.
Karena sesungguhnya Allah Swt pasti akan menerima kedua shalawat terseebut dan tidak mungkin mengabaikan do'a antara keduanya.

Amati Situasi
Orang yang hendak berdo'a sebaiknya memilih waktu yang baik dan mulia untuk berdo'a. Dalam beberapa hadist Nabi Muhammad Saw di jelaskan bahwa di antara waktu-waktu yang baik adalah hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, dan saat Sahur.

Amati Kondisi
Selain memilih waktu yang baik, orang yang hendak berdo'a sebaiknya memperhatikan kondisi yang baik pula. Dalam beberapa hadist Nabi Muhammad Saw di sampaikan bahwa di antara keadaan-keadaan yang baik adalah saat berada dalam barisan perang ( Jihad fi sabilillah ), saat turunnya hujan, saat antara adzan dan ikamah, saat sedang berpuasa, dan saat melakukan sujud.

Menghadap Kiblat
Berdo'a sambil menghadap kiblat sangat di anjurkan, baik usai melaksanakan shalat atau pada waktu lainnya. Berdo'a sambil menghadap kiblat memang di anjurkan bagi siapa saja. Akan tetapi, bagi seorang imam setelah menunaikan shalat berjamaah, sebaiknya menghadap para jamaah atau berdo'a dengan posisi para makmum berada di arah kanannya sedangkan kiblat di arah kirinya.
Buat Do'amu Jadi Mustajab

Mengangkat Kedua Tangan
Sebaiknya orang yang hendak berdo'a mengangkat kedua tangannya ke langit. Dalam hadist yang di riwayatkan dari Salman al-Farisi r.a di sebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, ''Sesungguhnya Tuhan kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia. Ia (Alla Swt) malu jika seorang hamba mengangkat tangan (berdo'a) kepada-Nya untuk mengembalikannya dengan tangan kosong sehingga Ia (Allah Swt) menurunkan kebaikan.'' (HR. Tirmidzi) Setelah selesai berdo'a, maka kedua tangan itu diusapkan ke wajah dan sekujur tubuh.

Bernada Sayup
Hendaklah berdo'a dengan suara yang lunak dan sayup. Allah Swt berfirman, '' Berdo'alahh kepada Tuhanmu denganberendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas''. (Qs. al-A'faf ,55). Namun bagi seorang Imam setelah menunaikan shalat berjama'ah diperbolehkan untuk mengeraskan suara dalam do'anya jika
bermaksud agar para jama'ah mengamini do'anya.

Baca Juga: Do'a Agar Cepat Melunasi Hutang

Khusyuk
Orang yang hendak berdo'a sebaiknya juga merendahkan diri, Khusyuk, dan bersikap harap cemas kepada Allah. Menurut Syekh Jalaluddin al-Mahalliy dalam ''Tafsirul Jalalain'' yanng dimaksud dengan harap (raja') adalah bahwa dalam berdo'a seseorang harus yakin akan mendapatkan raahmat Allah dan cemas dari siksa-Nya.

Husnudzh-Dzhan
Dalam berdo'a sebaiknya disertai dengan keyakinan bahwa do'a itu pasti dikabulkan seperti yang telah Allah janjikan. Yaitu dengan berbaik sangka kepada Allah, dengan harapan bahwa do'a tersebut pasti diterima-Nya. Dalam sebuah Hadis Qudsi yang diriwayat dari Abu Hurairah r.a disebutkan bahwa Allah berfirman, "Aku adalah menurut praduga hamba-Ku terhadap-Ku''. (HR. Bukhari Muslim).

Penuh Kesungguhan
Dalam memanjatkan do'a, seseorang juga sangat dianjurkan untuk bersungguh-sungguh. Dan diantara tanda-tanda kedungguhan dalam berdo'a adalah dengan mengulang-ngulangi do'a itu sampai tiga kali.

Do'a Warid 
Hendaklah berdo'a dengan do'a-do'a yang tercantum dalam al-Qur'an dan Hadis. Karena do'a yang paling sempurna, baik dari aspek isi maupun sopan santun kata-katanya, hanyalah do'a yang diajarkan oleh Allah dan Rasulullah. Lagi pula do'a yan dibuat jauh dari campur tangan hawa nafsu tentunya membuat kualitas do'a tersebut murni karena Allah sehingga mudah terkabulkan.
Demikian beberapa adab-adab do'a yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba.

   Kiranya cukup sampai di sini tentang Buat Do'amu Jadi Mustajab, semoga yang mengarang selalu diberikan kesehatan dan ketabahan oleh Allah. Dan semoga yang membaca artikel ini segala urusannya selalu dimudahkan oleh Allah. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                                  BULETIN Sidogiri

0 komentar:

Post a Comment

MASUKAN KOMINTAR DISINI