Keutamaan Membaca Al-Qur'an

ان الذين يتلون كتب الله واقاموالصلوة وانفقوا مما رزقنهم سراوعلا نية يرجون تجارة لن تبور ليوفيهم اجورهم ويزيدهم من فضله انه غفور شكورArtinya: '' Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan membelanjakan sebagian rizki yang kami berikan pada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan.

Tata Cara Shalat Bisa khusuk

ان العبد ليصلي الصلاة لايكتب له نصفها ولاثلثها ولاربعها ولاخمسها ولاسدسها ولاعشرها.''Sesungguhnya ada orang hamba yang shalat kemudian tidak tertulis baginya separuhnya,tidak juga sepertiganya, tidak juga seperempatnya, tidak seperlimanya, seperenamnya, tidak pula sepersepuluhnya..

Tata Cara Shalat Duduk

Ingatlah sehat, sebebelum datang sakitmu, karena sakit datangnya tidak bisa diperediksi. Ketika sakit datang, banyak hal yang berantakan rutinitas keseharian, pekerjaan, dan aktifitas spiritual keagamaan, di antaranya shalat lima waktu..

Tata Cara Mencetak Anak Shaleh Dan Shalehah

Semua orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang berguna, berbakti kepada orang tua, agama dan bangsa. Namun, keinginan tampa upaya adalah angan-angan kosong. Untuk itu, di sini kami akan merangkum...

Hukum Darah Jerawat

Keinginan memencet jerawat seperti halnya keinginan untuk menggaruk rasa gatal. Biasanya, setelah jerawat dipencet, maka akan keluar darah dari dalamnya.S. Lantas bagaimanakah hukumnya darah akibat luka atau darah jerawat yang sengaja dipijat?

Tuesday 25 October 2016

Hukum Janazah Dalam Peti Mati Dan Mayat Kecelakaan

Ada seorang meninggal dan waktu dia meninggal berada diperantauan dan mereka meninggal disebabkan fenomena kompor gas yang meletus atau kecelakaan lalu lintas. Mayat-mayat dari korban tersebut berada dalam ujud yang mengenaskan (anggota tubuhnya tidak berkulit). Ia dibawa pulang oleh keluarganya ketempat aslinya dalam keadaan sudah berada dalam peti mati. Adakalanya ia berasal dari rumah sakit, dalam negeri, atau luar negeri. Sedangkan kematiannya ada yang baru sehari, dua hari, seminggu, atau beberapa minggu.
Hukum Janazah Dalam Peti Mati Dan Mayat Kecakaan
Pertanyaannya adalah 5
1. Apkah wajib membuka peti mati untutuk melihat posisi mayat?.

2. Apakah wajib kita melakukan tajhiz (memandikan dan mengkafani). Bagaimana jika mayat tersebut telah berubah (membusuk).

 3. Jika mayat itu sebelum meninggal sering menceritakan bahwa pekerjaannya merawat anjing, apakah diperlukan cara khusus untuk memandikannya?.

4. Sahkah menshalati mayat dalam keadaan posisi si mayat di dalam peti dengan tanpa dibuka?.

5. Bagaimana cara mensucikan mayat yang tidak mungkin dimandikan namun bila ditayammumi debu akan melekat pada anggota tubuh yang telah mengelupas?.

Baca Juga: Cara Memandikan mayat (janazah)

Jawaban
1. Wajib hukumnya membuka peti mati dalam rangka menjalankan kewajiban menghadapkan mayat ke arah kiblat, kecuali apabila posisi mayat tersebut sudah dipastikan dalam keadaan menghadap kiblat ketika di masukan kedalam liang lahad.

2. Apabila keadaan mayat menunjukkan sudah dimandikan, seperti sudah bersih dan di kafani, maka dari pihak keluarganya mayat tidak wajib memandikan dan mengkafani ulang.

3. Apabila mayat itu diyakini belum disucikan dari najis muhgallazhah-nya, maka harus disucikan. Apabila mayat tersebut diyakini pernah bersentuhan dengan najis mughallazhah akan tetapi ada kemungkinan sudah disucikan dengan benar, maka hukumnya tidak wajib mensucikan mayat dari najis mughallazhah tersebut.

4. Menurut pendapat yang kuat dalam madzhab Syafi'i apabila dishalatkan di dalam masjid hukumnya sah meski petinya dipaku. Apabila diluar masjid hukumnya tidak sah bila dipaku.

5. Hukumnya wajiib ditayammumi dengan ketentuan:  a) Tidak ada yang mencegah keabsahan tayammum, seperti darah.  b) Tidak mungkin dikeringkan.  والله اعلم بالصواب


   Kiranya cukup sampai disini tentang Hukum Janazah Dalam Peti Mati Dan Mayat Kecelakaan ini Semuga kita bisa mengamalkannya, dan tidak tidak putus didalam mengharap rahmat dari Allah SWT. Semuga dosa kita di ampuni oleh Allah SWT, terutama bagi pengarangnya atau penulisnya. Amin Ya Robbal Alamin.

Monday 24 October 2016

Berhati Salju Bersuara Merdu

Bilal bin Rabah (muazdin Rasulullah) ia Berhati Salju Bersuara Merdu yang mengumandangkan azdan dalam islam. Shabat pertama yang memeluk agama islam dari kalangan sahaya. aShabat pertama menaiki ka'bah dan mengumandangkan azdan diatasnya. Shabat yang mempunyai suara yang sangat merdu dengan suaranya membuat shabat-shabat Nabi Muhammad SAW menangis.
   Ia adalah seorang budak hitam asal habasyah, ethiopia, yang lahir sekitar tahun 34 sebelum hijriah, sedangkan ayahnya bernama rabah, dan ibunya bernama hamamah.
Berhati Salju Bersuara Merdu
Si Hitam yang Berhati Salju
   Bilal tumbuh besar dikota makkah. Ia adalah budak milik Bani Abdil Bar yang kemudian diwasiatkan kepada salah satu pemuka kafir quraisy makkah, Umayyah bin Khalaf. bilal adalah shabat Nabi yang terkenal akan keteguhan pendirian, ketulusan hati, dan kebersihan jati diri. Didalam diri bilal terdapat cahaya islam. Oleh karenanya, ketika udara islam berhembus dan bilal merasakannya, maka dengan mantap hati bilal memeluk agama islam.
   Bilal memiliki pendirian yang sangat kuat. meski bahaya didepannya menghadang, ia selalu mantap terhadap pilihannya. Ia tidak menghiraukan bahaya yang menimpanya yang ada dalam hatinya hanyalah Allah, Allah, dan Allah SWT.
   Oleh karena kekokohan pendiriannya, setiap kali Umayyah bin Khalaf (majiakan bilal) menyiksanya dengan beberapa macam siksaan, dari siksaan dengan cambuk hingga tindihan cambuk dibawah terik mata hari padang pasir.
   Disatu saat pernah orang-orang kafir makkah memaksa bilal untuk mengatakan tuhan Lata dan Uzza, namun yang dikatakan bilal tidak seperti yang mereka harapkan. ''Lisanku tidak dapat mengucapkannya'', begitu jawaban bilal. Sehingga jwaban ini membuat siksaan yang diterimanya semakin parah. Namun bilal tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Lisannya hanya bisa mengatakan ''Ahad (Allah Maha Esa) dan seterusnya.
   Bilal dengan sabar menerima ketetapan Allah SWT yang berupa siksaan ini dengan hati lapang. Tidak keluh-kesah dari lisannya. Pernah pula Umayyah bin Khalaf mengikat lehernya kemudian diserahkan kepada anak-anak untuk dibawa berkeliling perkampungan makkah.

Bayang-bayang Rasulullah SAW
   Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah kekota madinah, bilal ikut berhijrah. Pdahal bilah begitu cinta terhadap makkah. meski makkah menjadi saksi atas penyiksaan dirinya, makkah telah menjadi medannya sejak kecil, makkah telah menjadi dari bagian hidupnya.
   Bilal memilih menjadi pelayan Allah dengan melayani Rasulullah di madinah. Ia senantiasa mengikuti Nabi Muhammad SAW kemanapun Beliau pergi. Ia shalat bersama Nabi, berperang bersamanya dan apa yang dikerjakan oleh Nabi ia juga mengerjakannya. Seolah-olah bilal menjadi bayangan-banyangan Nabi. Ia selalu mengikuti dan meniru tidak-tanduk sang junjungan Nabi Muhammad SAW.

Muazdin Rasulullah
   Pada tahun pertam Hijriah umat islam memulai membangun masjid di madinah yaitu masjid nabawi. Ketika pembangunan masjid selesai. Shabat (juga Nabi) tidak menemukan cara untuk memberitahukan bahwa waktu shalat telat tiba.
   Kemudian Abdullah bin Zaid al-Anshori menemui Nabi Muhammad dan menceritakan perihal yang di alaminya. ''Ketika (aku) diantara terlelap dan terjaga, tiba-tiba ada seseorang yang mengajariku lafazd-lafazd adzan (sebagaimana maklum''). Kemudian Rasulullah berkata, ''Itu adalah berita yang hak''. Lalu Rasulullah berkata lagi kepada Abdullah, ''Ajarkan azdan itu kepada bilal, sebab dialah pemilik suara yang sangat merdu diantara kalian''.
   Bilal pun mengumandangkan azdan dengan suara merdunya. Dia yang menjadi muazdin pertama dalam islam.
   Begitu pula ketika fathu makkah berkumpul di Baitullah, ketika berhala diroohkan, Rasulullah memerintahkan bilal untuk menaiki kakbah agar mengumandangkan adzan. Ketika adzan dikumandangkan, ribuan orang menoleh ke arah bilal dan mengikuti apa yang dikumandangkannya dengan khusuk.

Kekasih Rasulullah
   Rupanya Rasulullah begitu perhatian terhadap bilal. Dan perhatian Rasulullah ini kemudian berubah menjadi kasih sayang, kemudian diekpresikan dan ditampakkan dengan pemberian.
   Suatu hari Rasulullah memperoleh tiga tombak dari raja najasyi. Tiga tombak ini merupakan barang sangat berharga dan sangat antik yang dimiliki kerajaan habasyah. Kemudian Rasulullah memberkan tombak tersebut kepada Ali bin Abi Thalib Umar bin Khattab dan Bilal bin Rabah.
   Bilal menerima pemberian Rasulullah ini dengan suka cita. Tombak itu senantiasa dibawa oleh bilal sepanjang hidupnya, baik ketika shlat maupun bepergian.
   Bilal juga pernah mendapat berita gembira dari Rasulullah pada suatu pagi yang cerah, usai pelaksanaan shalat subuh, Rasulullah memanggil bilal, ''Hai bilal, beri tahu kepadaku, amalan apa yang paling engkau sukai sehingga amalan itu memiliki kemanfaatan bagi islam, sebab tadi malam aku mendengar suara terompahmu lewat didepanku ketika aku disurga?''. 
   Lalu bilal menjawab, ''Aku tidak melakukan suatu hal yang begitu bermanfaat bagi islam, melainkan aku bersesuci (berwudu) dengan sempurna setiap malam dan siang untuk shalat menghadap Allah dengan kesepurnaan bersesuci''.

Suaranya Membuat Shahabat Menangis
   Berita akan mangkatnya Rasulullah membuat goyah hati shahabat, termasuk bilal. Saat itu waktu shalat telah tiba, bilal memulai mengumandangkan azdan, saat dia hendak mengucapkan kalimat Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah lisan bilal bungkam tidak bisa mengucapkan. Ia teringat masa-masa ketika Rasulullah hidup. Tidak ada suara yang keluar dari lisannya bilal, ia terdiam.
    Para shahabat yang menyaksikan kejadian ini menangis. Semua teringat pada Nabi Muhammad SAW, mereka tertenggelam dalam laut kesedihan dan kerinduan.
   Beberapa hari kemudian bilal mencoa untuk adzan kembali. Namun ketika mengucapkan kalimat Asyhadu anna Muhammadr Rasulullah bilal tidak bisa mengucapkannya lagi. Ia menangis dan tangisannya diikuti oleh shahabat yang lain. Suara bilal tersebut mengingatkan para shahabat akan dilaksanakannya shalat berjama'ah bersama Nabi Muhammad SAW.
   Setelah itu bilal tidak mau mengumandangkan adzan lagi. Sebab ia tidak kuasa untuk melakukannya. Ia pun pindah dari kota makkah menuju Damaskus, Syam, berjihat di negeri itu melawan romawi. Bilal tidak pernah mengumandangkan lagi sehingga Abu Bakar wafat.

Baca Juga: Cerita Abu Hurairah (shahabat Nabi yang tidak pernah lupa)

   Umat islam begitu rindu akan suara bilalditengah-tengah mereka. Akhirnya sebagian shahabat memhon agar bilal sudi mengumandangkan suara merdunya (adzan) setelah beberapa tahun dia tidak pernah adzan.
   Pada masa khalifah Umar bilal dua kali mengumandangkan adzan. Pertama saat umar berkunjung ke Syam. Kedua saat bilal ziarah ke makam Rasulullah. Dikesempatan terakhir bilal bersedia untuk adzan karena permintaan para shahabat terutama permintaan al-Hasan dan al-Husain, atas desakan itu, bilal sudi mengumandangkan adzan lagi.
   Begitu lafal-lafal adzan mengemma dari lisan bilal, air mata para shahabat tumpah membanjiri pipi-pipi mereka. Suara bilal membangkitkan kerinduan shahabat kepada Rasulullah. Suasana haru mencapai puncaknya saat bilal mengucapkan Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah . Sebagian para shahabat bahkan bertanya, ''Apakah Rasulullah dibangkitkan kembali?''.

   Pengumandang seruan langit ini wafat di Syam dan dikuburkan di Darayya, dekat damaskus. Menjelang wafatnya Bilal bin Rabah berkata, ''Besok kita akan bersua dengan para kekasih, Muhammad dan para shahabatnya.

Kesimpulan
   Bilal mempunyai pendirian yang sangat kuat. Meski bahaya di depannya menghadang. Ia selalu mantap terhadap pilihannya. Ia tidak menghiraukan bahaya yang menimpanya, yang ada di hatinya hanyalah, Allah, Allah dan Allah.


   Kiranya cukup sampai di sini artikel kami yang berjudul Berhati Salju Bersuara Merdu. Semuga kita bisa mengambil manfaatnya, dan semuga kita termasuk orang-orang yang selalu diridho'i oleh Allah Subhanahu Wata'ala, terutama bagi pengarangnya. Amin Ya Robbal Alamin.


                                                                                                                   BULETIN sidogiri


Wednesday 19 October 2016

Hukum Menggunakan Azimat (Jimat)

Sebagaimana maklum, eksistensi ilmu hikmah dalam khazanah Islam lahir berbarengan dengan islam itu sendiri, Hukum Menggunakan Azimat (Jimat) ada se abrek Hadist yang menjelaskan secara implisit mengenai urgensitas ilmu hikmah.
Demikian ini karena kompleksitas kehidupan terkadang memerlukan beragam jalan alternatif.

Kalau di crosscek dalam beberapa turats maka kita akan mendapati cerita-cerita tentang Rasulullah Saw yang mengamalkan ilmu hikmah tersebut. Di antaranya historisitas turunnya ayat muawwidzatain yang di baca Rasulullah Saw ketika beliau terkena sihir labid bin al-A'sham, yahudi, sebagaimana tersurat dalam lubabun-NuqulfI Asbabin-Nuzul I/238, karya jalaluddin as-suyuthi.
Hukum Menggunakan Azimat (Jimat)
Termasuk dalam frame ilmu hikmah adalah azimat yang sering digunakan oleh banyak kalangan sebagai mediator untuk meno;lak marabahaya. Sejatinya, penggunaan azimat sudah marak terjadi pada zaman pra islam (jahiliyah). Konon, masyarak arab jahiliyah seringkali mengalungkan manik-manik dileher anak-anak mereka sebagai langkah preventif atau mengusir pengaruh jahat. Inilah arti leksikal azimat sebenarnya. Pada tataran selanjutnya, kata azimat mengalami generalisasi makna yaitu segala sesuatu yang beraroma perlindungan. (Lihat Zainuddin Abdurrauf Al-Munawi, at-Taisir bi Syarhil-Jami' ash-Shaghir, 1/577).
   Kalau kita zoom ini sejarah kebudayaan islam, mulai perioda pertama sampai muataakhirin, maka kita akan menemukan segudang data original yang mengurai jelas dan lugas tentang praktek penggunaan azimat yang dilakukan oleh shahabat Nabi Muhammad SAW dan para para ulamaa salaf selanjutnya.

   Dalam Aht-Thibb an-Nabawi 1/165, Muhammad bin Ubai bin Ayyub ad-Dimasyqi, mengutip Hadis daari jalur Amr bin Syuaib:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعلمهم من الفزع أعوذ بكلمات الله التامة من غضبه وعقابه وشر عباده ومن همزات 
 . الشياطين وأعوذ بك رب أن يحضرون
 Artinya: ''Bahwasanya Rasulullah mengerjakan do'a bangun tidur, Aku berlindung dengan kallimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya dari perbuatan jelek yang dilakukan hamba-Nya dari godaan  setan serta kedatangannya godaan''. (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud).
   Sehubungan dengan ini, Abdullah bin Umar mengerjakan do'a tersebut kepada putra-putranya yang sudah dewasa, sedangkan untuk yang masih kecil, beliau menulisnya kemudian mengalungkannya.
   Dalam kitabul Furu', buah pena syamsuddin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi, diriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Dawut melihat Ali bin Abdillah menggunakan kalung azimat. Menurut imam khalal, kalung azimat tersebut tidak dikenakan sesuai bala' yang menimpa Ali. Juga Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyah al-Harrani dalam al-kalim ath-Thayyibnya hal.52-53 menyatakan bahwa Abdullah bin Amr bin al-Ash pernah membuat azimat untuk putra-putranya.
   
   Namun demikian, ada segelintir orang yang memberedel statemen mengenai legalitas syariat dalam kebolehan menggunakan azimat, dengan mengacu pada Hadis berikut:
وقد روي عن علي بن ابي طالب وعبدالله ابن مسعود رضي الله عنهما, أن الرقى والتمائم والتولة شرك
   Artinya: ''Telah diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dan Abu Abdullah bin Mas'ud bahwasanya susuk (ruqyah), azimat, dan pengasihan adalah perbuatab syirik''. (HR. Abu Dawud).
   Mengumintari Hadis ini, Imam ath-Thayyibi dalam kitab Faidhul-Qodir Syarh Jami' ash-Shaghir,II/434, mengatakan, bahwa maksud syirik pada Hadis diatas adalah jika si penguguna azimat menyakini bahwa aziat tersebut mengandung power yang mampu mengubah tahdir yang sudah digariskan oleh Allah SWT, sebagaimana keyakinan yang telah terpatri dalam hati masyarakat arab jahiliyah kala itu.
   Terkait dengan ini, Al-Baihaqi  sebagaimana yang dikutip oleh An-Nawawi dalam al-majmu'nya VIIII/66 menambahkan, ketika si azimat tersebut berupa teks-teks suci dan si pengguna hanya sebatas tabaruk serta menyakini bahwa semuanya dari Allah SWT, maka sah-sah saja.     
   Namun perlu diperhatikan, tidak semua jenis azimat boleh kita gunakan. 
Ada beberapa standar syariat yang harus dipenuhi dalam azimat tersebut, yaitu:
   1. Harus membuat teks-teks ilahi, nama-nama Allah SWT dan do'a-do'a yan ma'stur dari Nabi Muhammad SAW, sebagaimana penjelasan dalam kitab Aunul-Ma'bud Syarh Sunan Abu Dawud, X/262, karya Imam Abu Thayyib al-Abadi.
   2. Menggunakan bahasa arab atau bahasa lainnya yang bisa dipahami maknanya. Hal ini diperlukan agar ada kejelasan dalam azimat tersebut. karena tidak tertutup kemungkinan tulisan yang tidak bisa dicerna maknanya justru mangandung aura sihir yang berujung kemusyrikan.
   3. Menyakini bahwawa azimat itu tidak memberikan efek apapun tanpa kehendak dan seizin Allah SWA dan hanya dibuat oleh mediator.
   Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah tidak membawa azimat yang berisi kalam yang suci ketempat-tempat kotor. Juga harus harus dijaga sebagaimana ditegaskan oleh Imam Malik dalam at-Thibyan fi Abadi Hamalatil-Qur'an, 172, karya Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi.

   Dengan demikian, hukum menggunakan azimat boleh-boleh saja, tidak perlu dipermasalahkan (no problem), asalkan sudah memenuhi ketentuan-ketentuan diatas. والله اعلم

Kiranya cukup sampai disini saja, semuga artikel ini dapat memberi manfaat terhadap pembacanya, terutama bagi penulisnya. Amin Ya Robbal Alamin

Monday 17 October 2016

Keutamaan Surah Al-Waqi'ah Untuk Mendatangkan Rizqi

Barang siapa yang mendawamkan membaca surah al-Waqi'ah secara terus menerus dengan penuh kekhusu'an, maka ia tidak akan menganalami kefakiran selamanya. Dan apabila dibaca dalam suatu majlis selama 40 hari, maka mereka akan diberi kemudahan didalam hal mencari rizki.

   Telah diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW, bersabda: ''Barang siapa yang membaca surah al-Waqi'ah pada tiap malam, maka ia tidak mengalami kefakiran selamanya dan apa yang dicita-citakan akan lekas tercapai''.
Keutamaan Surah Al-Waqi'ah Untuk Mendatangkan Rizqi
Selanjutnya diberitahukan, bahwa sesudah membaca surah al-Waqi'ah hendaknya membaca do'a mustajabah sebanyak 3 kali.
 Adapun do'anya sebagaimana berikut:
اللهم اني اصبحت وامسيت وانااحب الخير واكره الشر, وسبحان الله ولااله الاالله والله اكبر ولا حول ولاقوة الا بالله العلى العظيم.
   Artinya: ''Wahai Allah, sesungguhnya akau bangun pagi dan menjelang sore dan aku senang terhadap bara-barang bagus dan benci pada barang jelik. Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada tuhan Selain Allah, Allah maha besar. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang maha tinggi lagi maha agung''. 

Baca Juga: Keutamaan Membaca al-Qur'an

   Kemudian setelah selesaai membaca do'a diatas, maka dilanjutkan dengan membaca dibawah ini sebanyak 3 kali:
اللهم اهدني بنورك لنورك فيما يردالي منك وفيما يصدر مني اليك وفيما يجري بيتي وبين خلقك. اللهم سخرلي رزقي واعصمني من الخرص والتعب في طلبه ومن شغل القلب وتعلق الهم به ومنالذل للخلق بسببه ومن التذكر والتدبر في تحصيله ومن الشخ والبخل بعد حصوله اللهم يسرلي رزقا حلالا وعجل لي به يانعم المجيب(تيكاكالي). اللهم انه ليس فى السموات ذراة ولافى البحار فطرات ولا فى الجبال مدرات ولا فى الشجر ورقات ولا فى الاجسام حركات ولاقى العيون لحظات ولا فى النفوس خطرات الا وهي بك عارفات ولك شاهدات وعليك دالات وفى الملكك سائحات ومتحيرات فبالقدرة التي سخرت بها اهل الارض والسموات سخرلي قلوب المخلوقات انك على كل شيئ قدير. اللهم ارحم فقري واجبر كسري واجعل لطفك في امري وسخرلي لسان صدق واجعله محل الفهم للخطاب والنطق بالصواب والعمل بالسنة والكتاب. اللهم ذكرني اذا نسيت وايقطني اذا غفلت واغفرلي اذا عصيت واقبلني اذا اطعت وارحمني انك على كل شيئ قدير. اللهم نور بكتابك بصري واشرح به صدري ويسربه امري واطلق به لساني وفرج به كربي ونور به قلبي واكرم به لبي بالحب والفهم وارزقنى القران والعلم والفهم ياقاضي الحجات اكرمني بانواع الخيرات فانه لاحول ولاقوة الا بالله العلي العظيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.     
  
 Artinya: "Wahai Allah, tunjukkanlah aku dengan nur-Mu untuk nur-Mu dalam hal yang dikehendaki dari-Mu kepaku, dalam hal yang timbul dariku kepada-Mu dan dalam hal yang berjalan antara aku dan mahluk-Mu. Wahai Allah, kuasakanlah rizqi kepadaku, lindungilah aku dari sifat tamah, sukar mencari, kesibukan hati, prihatin, berangan-angan berfikir-fikir untuk mendapatkannya dan kikir setelah berhasil. Wahai Allah, mudahkanlah untuk ku rizqi yang halal dan lekaskanlah, wahai Zdat yang paling mengabulkan. Wahai Allah, sesungguhnya tidak ada biji-bijian di langit titik air laut dilaut tanah digunung, daun dipepohonan, gerak di badan, kedip dimata dan kata hati dihati melainkan melainkan semua itu Engkau mengatahui, Engkau sebagai saksi, menjadi bukti atas Mu, di kerajaan-Mu sebagai pelancong dan bingung, maka dengan kekuasaan-Mu yang Engkau tundukkan kepada ahli bumi tundukkanlah kepadaku hati semua makhluk, sesungguhnya Engkau Zdat yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Wahai Allah, kasihanilah kefakiranku, tambahkanlah kekuaranganku, jadikanlah belas kasih-Mu dalam urusanku, ciptakanlah untukku lisan yang benar, jadkanlah kefahaman untuk menyampaikan dan berbicara dengan benar dan bertindak sesuai dengan sunnah dan kitab (al-Qur'an). Wahai Allah, ingatkanlah kami bila apabila kami sedang lupa, bangunkanlah jika kami lengah, ampunilah kami bila berbuat kema'siatan, terimalah baktiku, dan kasihinilah aku, sesungguhnya Engkau Zdat yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Wahai Allah sinarilah kami dengan kitab-Mu (al-Qur'an), lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, lepaskanlah lisanku, hilangkanlah kekuasaanku, sinarilah hatiku, muliakanlah isi hatiku dengan cinta dan faham/pengertian, berilah kami rizqi al-Qur'an , ilmu dan akal. Wahai Zdat yang maha mengabulkan segala hajat muliakanlah kami dengan bermacam-macam kebijakan. Sesungguhnya tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang maha tinggi lagi maha agung. Semuga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga dan para sahabat Beliau. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam''.


Kesimpulan: Semua amalan dan juga do'a apabila tidak didasari dengan keyakinan maka hasilnya tidak maksimal, yakinlah bahwa amalan ini sangat manjur dan sangat mustajabah.

Semuga dengan adanya artikel kami yang berjudul Keutamaan Surah Al-Waqi'ah Untuk Mendatangkan Rizqi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan semuga yang mengamalkannya cepat terkabulkan dan rizkinya selalu mengalir . Amin Ya Robbal Alamin.

   

Friday 14 October 2016

Menuntut Ilmu Hukumnya Wajib Bagi Setiap Muslim

طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Yang artinya
   ''Mencari ilmu itu diwajibkan bagi semua orang islam laki-laki dan perempuan''

( وَقَوْله عَزَّ وَجَلَّ : رَبّ زِدْنِي عِلْمًا ) وَاضِح الدَّلَالَة فِي فَضْل الْعِلْم ؛ لِأَنَّ اللَّه تَعَالَى لَمْ يَأْمُر نَبِيّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَلَبِ الِازْدِيَاد مِنْ شَيْء إِلَّا مِنْ الْعِلْم ، وَالْمُرَاد بِالْعِلْمِ الْعِلْم الشَّرْعِيّ الَّذِي يُفِيد مَعْرِفَة مَا يَجِب عَلَى الْمُكَلَّف مِنْ أَمْر عِبَادَاته وَمُعَامَلَاته ، وَالْعِلْم بِاَللَّهِ وَصِفَاته ، وَمَا يَجِب لَهُ مِنْ الْقِيَام بِأَمْرِهِ ، وَتَنْزِيهه عَنْ النَّقَائِض
    Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Lalu, ilmu apakah yang dimaksud dalam hadits diatas tersebut? Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kata ilmu saja dalam Al Qur’an atau As-Sunnah, maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama), termasuk kata ilmu  yang terdapat dalam hadits di atas.

Akan tetapi didalam mencari ilmu agama bukan hanya dengan cara membaca kitab, menulis, banyak cara lain didalam mencari ilmu, seperti mendengarkah pidato yang ada dalam video dibawakan langsung oleh yang mulya Kh Abdul Malik, Mari tonton bersama.


Tuesday 11 October 2016

Kisah/Cerita Api Didalam Kuburan

Kubur adalah tempat awal dari sekian tempat di akhirat, dan merupakan tempat penghabisan dari sekian tempat di dunia, siapa selamat darinya, berarti mudahlah ia menempuh jenjang berikutnya, tetapi jika tidak selamat dari siksa kubur, berarti ia akan mendapati siksa yang lebih dahsyat lagi

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١)فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢)وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤)الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (٥)الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (٦)وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (٧)
Artinya
''Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, Dan enggan (menolong dengan) barang berguna''. (al-Ma'un[107]:42-47)
Kisah/Cerita Api Didalam Kuburan

Diceritakan oleh sebagian orang-orang terdahulu, suatu ketika ada seorang laki-laki yang ditinggal mati oleh saudaranya. Kisah/Cerita Api Didalam Kuburan. Pada satu saat penguburan janazah, sebuah kantong kecil sejumlah uang milik laki-laki tersebut jatuh tanpa ia sadari, ketika sampai dirumahnya ia teringat bahwa barangnya tertinggal dikuburan, maka ia kembali lagi ke area pemakaman dan mencari barang tersebut.
   Pada akhirnya ia pun menggali kuburan saudarinya sebab ia yakin bahwa barangnya terjatuh kedalam kubur. Namun alangkah terkejutnya laki-laki itu mendapati kuburan saudarinya di penuhi kobaran api, kuburan yang ia gali tadi langsung ditutup kembali dan segera pulang menemui ibunya kemudian ia bertanya, ''Wahai ibuku tolong beritahu saya tentang tantang tingkah laku saudariku diwaktu ia masih hidup''. Lalu ibu tersebut balik bertanya, ''Wahai anakku! Apa maksud dari perkataanmu itu?''.

 Baca Juga: Kisah Atau Cerita Abu Hurairah (Shahabat Nabi Muhammad Yang Tidak Pernah Lupa)

   Laki-laki itu kemudian menceritakan hal yang terjadi didalam kuburan adik perempuannya.
Mendengar cerita itu, perempuan tadi menangis sedih lalu ibunya menjawab pertanyaan anaknya, ''Wahai anakku, balasan itu diberikan oleh Allah SWT pada adikmu karena ia semasa hidupnya selalu meremehkan, menyia-nyiakan, dan mengakhirkan waktu shalat, sehingga siksaan Allah diberikan langsung didalam kuburannya''.


 Kiranya cukup sampai di sini saja, semuga Artikel yang berjudul Kisah/Cerita Api Didalam Kuburan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua terutam bagi pengarangnya. Amin Ya Robbal Alamin

Friday 7 October 2016

Cara Agar Hubungan Rumah Tangga Harmonis

Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al Ihya' Ulumuddin, telah merumuskan beberapa kiat menjaga Keharmonisan Rumah Tangga yang bisa menjadi pedoman pasangan yang akan menikah, baru menikah, pengantin lama. Beliau menjelaskan bahwa jika pasangan suami istri melakukan sejumlah tips ini maka rumah tangganya akan terjaga, harmonis serta bahagia, baik didunia maupun di akhirat.
   Meski tidak kami sebutkan semua karena keterbatasan halaman, paling tips-tips berikut sudah dapat membantu untuk membina keluarga harmonis dan bahagia.

Mempelajari ilmu agama
   Hendaknya bagi pasangan suami istri tersebut sebelum menikah mempelajari ilmu agama yang berhubungan dengan nikah, sehingga hak masing-masing dapat terpenuhi, karena bagai mana ia dapat mengetahui hak masing-masing jika tanpa dasar ilmu agama. Dengan mengatahui ilmu agama, Insya Allah keluarga akan terjaga dari api neraka.
Agar Hubungan Rumah Tangga Harmonis

Bersabar
   Hendaknya bagi suami harus sabar dalam menghadapi perilaku istri yang tdak baik karena akal seorang wanita tidak sama dengan akal pria. Caranya adalah dengan mengingat bahwa kebaikan istri kepada suaminya sangatlah banyak, seperti mencuci pakaiannya, memasak, menjaga rumah dan hartanya, serta yang paling penting dia memberikannya seorang anak dan mendidiknya, dan itu semua bukan kewajibannya akan tetapi semata-mata karena kebaikannya untuk sang suami, dan itu merupakan kebaikan yang membutuhkan balasan kebaikan pula dari sang suami.

Romantis
    Hendaknya seorang suami berusaha sebisa mungkin untuk bersifat romantis kepada istrinya. Bersanda gurau dengan istri jelas merupakan hal yang terbaik, dengan catatan tidak melewati batas, misalnya apapun yang diinginkan istrinya diikuti sehingga suami tersebut tidak berwibawadidepan istri dan tidak bisa melarangkemungkaran yang dilakukan oleh sang istri. Hal ini jelas tidak baik, bahkan seorang suami seharusnya menjadi pemimpin yang mengatur keluarganya bukan sebaliknya (diatur leh istri).

Pencemburu
   Hendaknya seorang suami tidak terlalu cemburu terhadap istrinya meskipun pada dasarnya sifat cemburu yang ada pada seorang suami memang merupakan sifat yang baik. Akan tetapi harus dicatat bahwa cemburu itu boleh dilakukan atau bahkan merupakan sifat yang baik jika pada tempatnya. Misalnya dia keluar rumah dengan tanpa seizin suaminya atau berbicara dengan laki-laki lain yang bukan mahramnya dan lain-lain

Nafkah yang sederhana
   Hendaknya seorang suami dalam memberi nafkah terhadap keluarganya mengambil jalan tengah, yaitu tidak terlalu kikir dan tidak terlalu boros. Sedangkan istri juga hendaknya menjaga harta suami,  dan tidak menafkahkannya kecuali dengan seizinnya.

Sifat menerima
   Hendaknya seorang istri mempunyai sifat menerima apa adanya terhadap pemberian sang suami, dan tidak meminta sesuatu yang diluar kemampuan suami, karena hal itu dapat menyebabkan suaminya berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.
   Hendaknya mencontoh wanita-wanita shalihah dahulu, sebagaimana diriwayatkan, jika suami mereka akan keluar untuk mencari rizqi, istri shalihah tersebut berkata pada suaminya, ''Wahai suamiku, carilah rizqi yang halal, karena aku tahan dengan lapar dan sengsara, tapi aku tidak tahan dengan siksa api neraka''.

Tidak keluar tanpa seizinnya
   Hendaknya seorang istri selalu tinggal didalam rumah suaminya, dan tidak boleh keluar kecuali dengan izin suaminya. Jika diberi izin oleh suaminya hendaknya dia keluar rumah dengan pakaian muslimah, menghindari keramaian, berusaha menyamarkan dirinya, terutama dari teman-teman suaminya, dan yang sedemikian itu hendaknya dilakukan seorang istri supaya tidak terjadi fitnah yang akan mengganggu hubungan dengan suaminya.

Tidak banyak mengobrol  
    Hendaknya seorang istri tidak banyak ngobrol dengan tetangganya kecuali dalam hal yang sangat perlu saja, karena biasanya obrolan itu pembahasannya adalah tentang kekurangan atau kelebihan suaminya, sehingga yang mendengar marah, iri, dengki, dan lain-lain, yang pada akhirnya menjengkelkan suaminya dan membuat retak hubungan keduanya.

Baca Juga: Hukum Istri Minta Cerai Pada Suaminya

Tidak sombong
   Hendaknya seorang istri tidak menyombongkan diri terhadap suaminya, baik dengan kecantikan maupun hartanya, jadilah seperti syayidah khadijah yang meski kaya raya, kekayaannya tidak membuatnya menyombongkan diri terhadap Rasulullah SAW.

Melayani suami semampunya
   Hendaknya seorang istri melanyani suami dengan semampunya, baik itu merupakan pekerjaan rumah maupun pekerjaan lainnya asalkan tidak mengandung kemaksiatan.
   Demikian itulah istri-istri yang shlihah melayani suami mereka sehingga nyatalah dalam kehidupan mereka, rumah tangga yang harmonis dan bagagia.


            Kiranya cukup sampai disini saja, semuga kita menjadi pasangan yang sakinah mawaddah warohmah terutama bagi pengarangnya. Amin Ya Robbal Alamin.



                                                                                                                    BULETIN sidogiri 

Wednesday 5 October 2016

Keutamaan Membaca Al-Qur'an

ان الذين يتلون كتب الله واقاموالصلوة وانفقوا مما رزقنهم سراوعلا نية يرجون تجارة لن تبور ليوفيهم اجورهم ويزيدهم من فضله انه غفور شكور
    Artinya: '' Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan membelanjakan sebagian rizki yang kami berikan pada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapakn perniagaaan yang tidak pernah rugi. Karena Tuhahan hendak mencukupkan pahala mereka, Tuhan hendak menambahkan karunianya kepada mereka; Sesungguhnya Tuhan itu maha pengampun dan membalasnya''. ( QS. Fatir ayat 29-30).

كتب انزلنه اليك لتخرج الناس من الظلمت الى النور باذن ربهم الى صراط العزيز الحميد
    Artinya: ''(Iniah) Kitab yang kami turunkan kepada engakau, supanya engakau mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang, dengan izin Tuhan mereka (menunjukkan) kepada jalan Tuhan yang maha kuasa dan maha terpuji''. (QS Ibrahim ayat 1).

ان هذ القران يهدي للتي هي اقوم
    Artinya:  ''Sesungguhnya Al-Qur'an ini memimpin kepada yang lebih besar''. (QS. Israk ayat 9).

وننزل من القران ماهو شفاء ورحمة للموْمنين ولا يزيد الظلمين الا خسارا
   Artinya: ''Dan kami turunkan dari al-Qur'an ini apa yang menjadi rahmat dan obat untuk orang-orang yang beriman, dan tidaklah menambahkan orang-orang yang zalim kecuali kerugian''. (QS. Al-Israk ayat 82).


Al-Qur'an adalah undang-undang islam dan dasar asasi yang menghimpun hukum-hukum Allah, yang menjelaskan tentang akidah muslim, yang mempertegas syariah Allah yang mengarahkan pada peradaban yang tinggi. Alangkah agungnya kitab ini!.
    Oleh karena itulah membaca al-Qur'an dan menerangkan maknanya adalah wajib bagi setiap orang muslim, dengan jumlah yang tak terbatas disetiap waktu shalat, sehingga ia tidak putus hubungannya dengan sumber hidayah, dan tidak jauh dari sumber keimanan.
   Adapun pintu amal shaleh terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin memperbanyak bacaannya.
Al-Qur'an da Al Hadis Rasulullah SAW. banyak menganjurkan agar supaya  membaca al-Qur'an dan mengambil petunjuk dari padanya:
Sabagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: ''Barang siapa yang membaca al-Qur'an dan menerangakannya, lalu ia menghalalkan yang dihalalkan Al-Qur'an dan ia mengharamkan yang diharamkan Al-Qur'an, tentu Allah akan memasukan dia kedalam surga dan Allah akan memberi syafaat sebanyak sepuluh orang dari keluarganya, yang mereka itu wajib mendapat siksa api neraka''.

   Seorang muslim mengetahui bahwa imannya tidak akan mantap, dirinya tidak akan berkembang; rohnya tidak akan tenang, kecuali jika orang yang punya al-Qur'an mau membaca dan memahaminya.
   Membaca al-Qur'an bukanlah sekedar ibadah yang tidak ada buahnya atau pengaruhnya dalam kehidupan, akan tetapi Al-Qur'an dapat mengarahkan pembacanya dalam kehidupan; memberi gambaran hubungannya dengan Allah. Seseorang mendapatkan gairah hidup ....semua itu bermanfaat bagi orang muslim dalam keadaan hidup di dunianya,  ia tidak akan hidup di dunia dengan mata tertutup dari petunjuk Allah SWT. Tetapi ia dapat mempengaruhi lingkungan dan memperbaiki masyarakatnya, ia tidak tidak mengenal kerendahan dan tidak juga lemah semangat.

   Dari sini orang yang mempelajari al-Qur'an mendapatkan hasil yang tak ternilai harganya. Al-Quran adalah ilmu yang mengarahkan pada amal dan menunjukkan pada jalan yang paling lurus.
   Rasulullah Saw. telah menerangkan bahwa mempelajari al-Qur'an akan mendapatkan keutamaan yang melebihi segala benda yang ada dalam dunia.
   Beliau bersabda pada para shabatnya: Yang artinya  ''Maka hendaklah seseorang di antara kamu datang kemasjid setiap pagi hari, kemudian mempelajari kedua kitab Allah Azza Wa Jalla adalah lebih baik dari pada 2 ekor untanya, dan tiga ayat adalah lebih baik dari tiga ekor untanya, dan empat ayat dan dari bilangan-bilangannya dari pada unta''. (HR. Muslim).

   Al-Qur'an adalah konstitusi yang menghimpun seluruh hakikat islam; jika seseorang muslim terputus hubungannya dengan al-Qur'an maka keringlah sumber keimanan dan dirinya dan pudarlah keindahannya. Oleh karena itu Rasulullah Saw bersabda:
   ''Sesungguhnya orang yang didalam tenggorokannya tidak ada bekas bacaan al-Qur'an, ia sebagaimana rumah tang roboh'' (HR. Muslim).
   Melalaikan al-Qur'an adalah adalah termasuk dosa besar yang tidak baik dilakukan oleh semua orang muslim. Rasulullah bersabda:
   ''Ditunjukkan kepadaku dosa-dosa umatku, maka aku tidak melihat dosa-dosa yang lebih besar daripada satu surat  Al-Qur'an dan suatu ayat daripadanya yang didatangkan, kepada seseorang, kemudian ia melalaikannya''. (HR. Turmudzi dan Abu Daud).

   Bagaimanakah seorang muslim membaca kitab Tuhan dengan sebenar-benarnya ?. Perlu diketahui, bahwa bahwa tujuan membaca al-Qur'an adalah hubungan batin dengan nur Al-Qur'an dan konsentrasi akal pikiran terhadap kandungan al-Qur'an ; yang demikian ini adalah ibadah yang membutuhkan hati yang bersih dan akal sehat.
   Membaca Al-Qur'an bukanlah sekedar memperbanyak bacaan, tapi mengerti dan merenungkan terhadap sumber-sumber hidayah dari ayat-ayat tersebut.

Baca Juga: Tata Cara Memandikan Mayat Atau Janazah.
                   Tata Cara Mengafani Atau Membungkus Mayat.

Allah berfirman:
لو انزلنا هذ القران على جبل لرايته خشعا متصدعا من خشية الله  وتلك الامثال نضربها للناس لعلهم يتفكرون.
 Artinya: ''Kalau Al-Qur'an ini kami turunkan pada sebuah gunung, sudah tentu engkau akan melihat gunung itu tunduk dab belah karena takutnya kepada Allah SWT. itulah perumpamaan yang kami buat untuk manusia, supaya mereka dapat memikirkan''. (QS. Al Hasyr ayat 21).

   Seseorang muslim tidak akan menjadikan Al-Qur'an sebagai nyanyian yang tak berarti, akan tetapi harus dapat membersihkan dari sekedar main-main, Karena membaca alQur'an dengan main-main adalah termasuk dosa besar, yang dapat meremihkan keagungan al-Qur'an dan dapat menghalang-halangi nur Al-Qur'an. Jika hati tidak mengambil petunjuk dan hidayah al-Qur'an, maka membaca al-Qur'an tidak akan membawa manfaat yang besar. 
   Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
''Bacalah al-Qur'an supaya hatimu terpadu dengan-Nya, dan jika hatimu terpadu dengannya, maka berdirilah dari padanya''.

    Sesungguhnya kitab Al-Qur'an adalah konstitusi kehidupan dimana seorang muslim, tidak menyia-nyiakan tuntunannya, tidak meremihkan keagungannya, jika ekstensinya bacaan al-Qur'an dapat menggerakkan hati dan bulu roma Rasulullah sehingga Beliu mencucurkan air matanya.


Kiranya cukup sampai disini dulu tentang masalah Keutamaan Membaca Al-Qur'an ini , semuga artikel ini dapat memberi petujuk pada kita, terutama bagi pengarangnya. Amin Ya Robbal Alamin.