Friday 7 October 2016

Cara Agar Hubungan Rumah Tangga Harmonis

Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al Ihya' Ulumuddin, telah merumuskan beberapa kiat menjaga Keharmonisan Rumah Tangga yang bisa menjadi pedoman pasangan yang akan menikah, baru menikah, pengantin lama. Beliau menjelaskan bahwa jika pasangan suami istri melakukan sejumlah tips ini maka rumah tangganya akan terjaga, harmonis serta bahagia, baik didunia maupun di akhirat.
   Meski tidak kami sebutkan semua karena keterbatasan halaman, paling tips-tips berikut sudah dapat membantu untuk membina keluarga harmonis dan bahagia.

Mempelajari ilmu agama
   Hendaknya bagi pasangan suami istri tersebut sebelum menikah mempelajari ilmu agama yang berhubungan dengan nikah, sehingga hak masing-masing dapat terpenuhi, karena bagai mana ia dapat mengetahui hak masing-masing jika tanpa dasar ilmu agama. Dengan mengatahui ilmu agama, Insya Allah keluarga akan terjaga dari api neraka.
Agar Hubungan Rumah Tangga Harmonis

Bersabar
   Hendaknya bagi suami harus sabar dalam menghadapi perilaku istri yang tdak baik karena akal seorang wanita tidak sama dengan akal pria. Caranya adalah dengan mengingat bahwa kebaikan istri kepada suaminya sangatlah banyak, seperti mencuci pakaiannya, memasak, menjaga rumah dan hartanya, serta yang paling penting dia memberikannya seorang anak dan mendidiknya, dan itu semua bukan kewajibannya akan tetapi semata-mata karena kebaikannya untuk sang suami, dan itu merupakan kebaikan yang membutuhkan balasan kebaikan pula dari sang suami.

Romantis
    Hendaknya seorang suami berusaha sebisa mungkin untuk bersifat romantis kepada istrinya. Bersanda gurau dengan istri jelas merupakan hal yang terbaik, dengan catatan tidak melewati batas, misalnya apapun yang diinginkan istrinya diikuti sehingga suami tersebut tidak berwibawadidepan istri dan tidak bisa melarangkemungkaran yang dilakukan oleh sang istri. Hal ini jelas tidak baik, bahkan seorang suami seharusnya menjadi pemimpin yang mengatur keluarganya bukan sebaliknya (diatur leh istri).

Pencemburu
   Hendaknya seorang suami tidak terlalu cemburu terhadap istrinya meskipun pada dasarnya sifat cemburu yang ada pada seorang suami memang merupakan sifat yang baik. Akan tetapi harus dicatat bahwa cemburu itu boleh dilakukan atau bahkan merupakan sifat yang baik jika pada tempatnya. Misalnya dia keluar rumah dengan tanpa seizin suaminya atau berbicara dengan laki-laki lain yang bukan mahramnya dan lain-lain

Nafkah yang sederhana
   Hendaknya seorang suami dalam memberi nafkah terhadap keluarganya mengambil jalan tengah, yaitu tidak terlalu kikir dan tidak terlalu boros. Sedangkan istri juga hendaknya menjaga harta suami,  dan tidak menafkahkannya kecuali dengan seizinnya.

Sifat menerima
   Hendaknya seorang istri mempunyai sifat menerima apa adanya terhadap pemberian sang suami, dan tidak meminta sesuatu yang diluar kemampuan suami, karena hal itu dapat menyebabkan suaminya berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.
   Hendaknya mencontoh wanita-wanita shalihah dahulu, sebagaimana diriwayatkan, jika suami mereka akan keluar untuk mencari rizqi, istri shalihah tersebut berkata pada suaminya, ''Wahai suamiku, carilah rizqi yang halal, karena aku tahan dengan lapar dan sengsara, tapi aku tidak tahan dengan siksa api neraka''.

Tidak keluar tanpa seizinnya
   Hendaknya seorang istri selalu tinggal didalam rumah suaminya, dan tidak boleh keluar kecuali dengan izin suaminya. Jika diberi izin oleh suaminya hendaknya dia keluar rumah dengan pakaian muslimah, menghindari keramaian, berusaha menyamarkan dirinya, terutama dari teman-teman suaminya, dan yang sedemikian itu hendaknya dilakukan seorang istri supaya tidak terjadi fitnah yang akan mengganggu hubungan dengan suaminya.

Tidak banyak mengobrol  
    Hendaknya seorang istri tidak banyak ngobrol dengan tetangganya kecuali dalam hal yang sangat perlu saja, karena biasanya obrolan itu pembahasannya adalah tentang kekurangan atau kelebihan suaminya, sehingga yang mendengar marah, iri, dengki, dan lain-lain, yang pada akhirnya menjengkelkan suaminya dan membuat retak hubungan keduanya.

Baca Juga: Hukum Istri Minta Cerai Pada Suaminya

Tidak sombong
   Hendaknya seorang istri tidak menyombongkan diri terhadap suaminya, baik dengan kecantikan maupun hartanya, jadilah seperti syayidah khadijah yang meski kaya raya, kekayaannya tidak membuatnya menyombongkan diri terhadap Rasulullah SAW.

Melayani suami semampunya
   Hendaknya seorang istri melanyani suami dengan semampunya, baik itu merupakan pekerjaan rumah maupun pekerjaan lainnya asalkan tidak mengandung kemaksiatan.
   Demikian itulah istri-istri yang shlihah melayani suami mereka sehingga nyatalah dalam kehidupan mereka, rumah tangga yang harmonis dan bagagia.


            Kiranya cukup sampai disini saja, semuga kita menjadi pasangan yang sakinah mawaddah warohmah terutama bagi pengarangnya. Amin Ya Robbal Alamin.



                                                                                                                    BULETIN sidogiri 

0 komentar:

Post a Comment

MASUKAN KOMINTAR DISINI